Aaliyah Massaid serta Thariq Halilintar tengah bersiap menyambut buah hati keduanya yang pertama kali. Saat ini, umur kehamilan Aaliyah telah mencapai tahapan terakhirnya. Walaupun demikian, sang puteri dari penyanyi Reza Artamevia tersebut tetap melaksanakan ibadah puasanya pada masa kehamilan muda ketiga atau trimesternya yang paling akhir.
Thariq selaku suami tidak menghalangi istrinyanya untuk berpuasa. Tetapi, apabila Aaliyah merasa lemah atau keadaannya menurun drastis, dia segera diharuskan untuk batal puasa.
"Ya, tetap berpartisipasi namun jika suatu saat dia sudah tidak tahan maka harus menghentikan aktivitas tersebut. Saat ini kondisi fisiknya sedang sering drop," ujar Thariq Halilintar dilansir. Insertlive .
Menurut dokter tentang berpuasa pada kehamilan di semester ketiga
Berpuasa di masa kehamilan trimester ketiga memang masih dapat dilaksanakan, Bunda. Namun, apakah berpuasa selama trimester akhir ini benar-benarkan bagi ibu hamil layaknya apa yang dikerjakan oleh Aaliyah Massaid? Mari kita simak penjabaran dari pakar kesehatan tersebut.
Pedoman Keselamatan Berpuasa bagi Ibu Hamil dari Triwulan Pertama Hingga Ketiga
|
Dr. Risma Maharani, Sp.OG., M.Kes, dokter spesialis kesehatan ibu dan anak, menyampaikan bahwa menjalankan puasa pada trimester ketiga tidak dilarang. Akan tetapi, dalam periode tersebut, pertambahan bobot bayi dalam kandungan meningkat secara signifikan dibandingkan dengan masa sebelumnya.
"Peningkatan berat badan janin yang signifikan terjadi pada trimester 3, sementara di trimester 1 dan 2 pertumbuhan organ belum begitu mencolok," jelas Risma saat mengikuti siaran langsung Instagram Laksamana.id beberapa waktu lalu.
Kenaikan berat badan bayi dalam kandungan dapat menyebabkan selera makan Anda bertambah karena permintaan gizi yang ikut meningkat. Jika kondisi ini terjadi, lebih baik menunda puasa sementara waktu dan memastikan kecukupan nutrisi melalui konsumsi makanan.
"Dalam trimester ketiga, wanita hamil biasanya merasa lebih sering lapar dan ingin selalu makan karena kebutuhan tubuhnya semakin meningkat," jelas Risma.
Akan tetapi, jika Ibu tidak dapat menahan diri dari konsumsi makanan berlebih, Risma malah menyarankan untuk melakukan puasa. Terutama jika hal itu menyebabkan peningkatan berat badan janin.
"Bila berat bayi di atas batas normal, saya sarankan untuk berpuasa," ujar Risma.
Menurut Risma, berpuasa dari segi keagamaan disarankan untuk ibu hamil. Akan tetapi, sebaiknya Anda menjalankannya ketika situasi Anda dan pertumbuhan bayi sedang dalam kondisi yang optimal.
Namun, keuntungan berpuasa jika diamati dari segi agama, memang disarankan. Tetapi, apabila tidak dapat melaksanakan puasa, ibu hamil memiliki hak untuk mendapat pengampunan," jelas Risma.
![]() |
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Rumah Sakit Eka Hospital Cibubur, dr. Alexander Mukti, Sp.OG, menyatakan bahwa tidak ada pantangan bagi wanita hamil untuk berpuasa pada semester ketiga kehamilan atau menjelang tanggal perkiraan kelahiran (TPK).
Namun, puasa tidak wajib bagi bunda yang sedang mengandung dan siap melahirkan. Jika mulai terjadi kontraksi dengan disertai bercak-bercak darah, maka Anda harus membatalakan puasa baik-bagusnya. Terlebih lagi apabila kontraksi tersebut menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.
"Kontraksi bisa terjadi jika Ibu kurang cairan atau dehidrasi. Jika kontraksi timbul, Ibu boleh membuka puasa, banyak minum, serta istirahat di tempat tidur. Namun harus diperhatikan bahwa kontraksi yang dialami tiap individu dapat variatif. Beberapa ibu sangat peka ketika mengalaminya, namun ada pula yang tidak merasakan sakit sampai keluar darah," jelas Alex kepada Laksamana.id belum lama ini.
Sebelum Anda menentukan untuk berpuasa di semester ketiga masa kehamilan, Ibu harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Dokter umumnya akan menjalankan pemeriksaan komprehensif guna memverifikasi bahwa baik ibu maupun bayi dalam kondisi sehat.
"Bunda bisa mengatur waktu periksa dengan bidan atau dokter spesialis kebidanan untuk melaksanakan tes ultrasound, memeriksa cairan ketuban, serta mendengar detak jantung bayi dalam kandungan. Selama sesi ini, ingatlah untuk menanyakan hal-hal penting secara proaktif. Ajukan pertanyaan tentang status perkembangan si Kecil, apakah kondisimu cocok buat menjalankan ibadah puasa, jenis makanan apa saja yang harus dijauhi, dan bagaimana caranya agar asupannya tetap terkontrol saat bulan suci Ramadan," penjelasan Alex.
Pilihan Redaksi
|
Untuk Bunda-bunda yang ingin berbagi pengalaman tentang parenthood sambil memiliki kesempatan memenangkan hadiah-hadiah menarik, mari bergabung dengan komunitas Laksamana.idSquad. Untuk mendaftar, silakan klik link ini. SINI. Gratis!
0 Komentar