Hidup Adalah Pilihan: Bertindaklah Sebelum Menyesal!

Bayangkan Anda baru saja berolahraga dan berkeringat, kemudian istirahat di sofa sambil mendengarkan podcast kesukaanmu. Tamu dalam podcst tersebut memiliki nada suara yang tegas namun mengandung rasa sesal. Ia bercerita bahwa pada masa mudanya, ia begitu asyik mengejar hal-hal tak berguna hingga terlambat untuk melakukan apa yang benar-benar penting."Jika hanya ku ketahui lebih cepat..." demikian kata si tamu.

Kata-kata tersebut bagaikan tamparan kuat untuk Anda. Sebagai seseorang yang baru menginjak usia remaja, tiba-tiba Anda merasa seolah-olah diberi pesan oleh waktu di kemudian hari. "Apakah suatu saat nanti saya juga akan menyesali keadaan ini?" batin Anda bertanya.

Namun dibalik saat-saat tersebut, tersimpan sebuah ingatan yang bahkan lebih mendalam yang sebenarnya telah membentuk pola pikir Anda. Ingatan itu muncul pada waktu Anda memegang erat-erat tangan bapak Anda yang tengah berperang melawan penyakit ALS. Ketika dia menutup mata untuk terakhir kalinya, rasa pilu yang amat sangat menyelimuti namun bersamaan dengan itu pula hadirlah suatu pengajaran penting yang tidak akan bisa dilupakan: kehidupan begitu cepat berjalan. Kita memiliki batasan waktu, dan bagaimana kita menggunakan waktunya hanyalah menjadi tanggung jawab kita sendiri.

Dari saat itu, kamu berjanji pada diri sendiri: Saya tidak ingin menyia-nyiakan waktu untuk bermusuhan dengan kehidupan atau meratapi masa muda saya di kemudian hari. Saya akan menghadapinya dengan bijaksana, memberikan arti dalam setiap hal, serta memutuskan jalur yang sejalan dengan prinsip-prinsip terpenting bagi saya.

Mengapa Remaja Perlu Menyelami Kehidupan Mereka?

Saat ini, marilah kita telaah kenyataannya. Banyak yang mengira bahwa masa muda adalah saat untuk bersantai. Namun tahukah Anda bahwa hampir 85% dari titik balik penting dalam kehidupan terjadi sebelum mencapai umur 35 tahun?

Betul. Pada rentan umur antara belas sampai dua puluh tahunan, Anda tengah merancang fondasi bagi seluruh aspek kehidupan Anda. Saat ini merupakan periode di mana Anda mengambil keputusan penting, misalnya:

Apa cita-citamu di kemudian hari? Bagaimana Anda berencana mengatur keuangan Anda? Siapakah pasangan yang ingin Anda ajak menempuh perjalanan hidup ini? Ketrampilan dalam menghadapi tekanan serta ketakutan juga penting.

Namun, apa yang kerap kali kita dengar? Ungkapan-ungkapan semacam itu, "Tenang saja, baru muda lho!", atau,"Suatu saat nanti kau pasti akan menemukan jalannya dalam kehidupan."

Baiklah, mungkin perkataan tersebut kelihatan menenangkan, tetapi pada kenyataannya, ini tidak sepenuhnya memberikan solusi. Sebenarnya, apa yang kamu biasakan dan bagaimana cara berpikirmu ketika masih muda akan mencerminkan gaya hidupmu secara keseluruhan. Jadi jika saat ini kamu cenderung ceroboh, ada potensi bahwa kebiasaan buruk tersebut dapat bertahan hingga masa dewasamu nanti.

Pikirkan hal ini: Jika Anda tetap malas sekarang, apa yang membuat Anda percaya bahwa Anda akan menjadi seseorang yang disiplin di masa depan? Jika Anda terus mengizinkan orang lain untuk menentukan jalur hidup Anda, bagaimana mungkin Anda dapat meraih kepuasan sesungguhnya dalam hidup?

Lebarkan Beban yang Tidak Perlu

Pertama-tama, Anda perlu memulai dengan pertanyaan kepada diri sendiri: Apakah saya menjalani kehidupan sesuai dengan keyakinan pribadi saya? Ataukah saya hanya menurut pada apa yang dikatakan oleh orang lain?

Banyak banget "bebannya masyarakat" yang kerap kali kita dapetin dari kecil, kayak seperti ini:


Hasil studi Anda akan mempengaruhi jalannya hidup."
"Waktu remaja merupakan kesempatan untuk bereksperimen dan merasakan penyesalan di kemudian hari."
"Anda perlu mencapai keberhasilan terlebih dahulu baru bisa merasa bahagia.

Namun, adakah kebenaran dalam semuanya?

Berdasarkan pengalaman pribadimu, kau menyadari bahwa kegembiraan sejati tak melulu terletak pada kepemilikan harta berlimpah, pencapaian prestasi akademis yang membanggakan, ataupun penurutan definisi kesuksesan milik oranglain. Kau membayangkan akan perkara masa lalu bapakmu yang pernah giat meraih kemapanan materi, namun menjelang usia senja, dia sadar hal tersebut tak memberinya kedamaian dan kepuasan sesungguhnya.

Menurut pendapatmu, keberhasilan sejati ialah ketika seseorang dapat mencapai keseimbangan dalam hidup. Ini berarti bahwa orang tersebut mengikuti jalannya hidup sesuai dengan prinsip-prinsip serta ambisi pribadi mereka yang sangat berharga. Pertanyaan untuk merenungkan bisa jadi; adakah saya telah memandu hidup ini sesuai apa yang diinginkan oleh hati nurani saya?

Saat Anda menjalani kehidupan dengan harmoni, ketenangan akan menghampiri. Biarpun pendapat orang lain berbeda, Anda sadar bahwa hidup ini milik pribadi Anda.

Jangan Takut untuk Berubah

Namun, marilah kita bersikap jujur. Hidup sesuai dengan prinsip-prinsip kita tidak selalu sederhana. Kadang-kadang, ini berarti Anda perlu membuat pilihan besar yang mungkin terasa menyeramkan, misalnya:

Berpisah dari hubungan yang beracun. Meninggalkan pekerjaan yang tidak menyenangkan hati Anda. Mendeklarasikan identitas serta keinginan sejati Anda.

Rasanya takut adalah hal yang normal. Mungkin kamu akan mengalami kecemasan seperti, "Bagaimana jika saya tidak berhasil?" atau "Apakah orang lain akan berpendapat begitu?"

Namun, bayangkan ini: rasa takutnya kadang melebihi realitasnya. Ingatkah Anda pada pengalaman skydiving yang telah dilakukan? Sebelum melompat, rasanya seolah ingin pingsan. Namun setelah melompat, sensasinya menjadi sangat lega, enteng, dan menakjubkan.

Mirip ketika Anda terjun bebas dari pesawat, keputusan-keputusan penting dalam hidup juga bisa sangat mengintimidasi pada awalnya. Namun jika hal tersebut sejalan dengan prinsip-prinsip Anda, akhirnya akan memberikan kedamaian dan kegembiraan.

Kisah yang Menginspirasi

Dalam pengalaman kehidupanmu, kamu telah menyadari bahwa transformasi sungguh terjadi dan dapat memberikan akibat signifikan, tidak hanya pada diri mu tetapi juga bagi pihak lain.

Ingatkah Anda akan salah satu pesan yang diterima dari pembaca novelmu? Orang tersebut merupakan seorang remaja yang nyaris putus asa akibat tekanan berkepanjangan dalam mengurus adik-adiknya sendiri. Namun, sesudah mempelajari kata-kata bijak darimu, dia berhasil mendapatkan semangat baru untuk melanjutkan hidupnya.

Atau cerita tentang seorang remaja hampir melakoni tindakan negatif terhadap diri sendiri akibat stres dalam hidup. Usai menyimak podcastmu, ia menjadi sadar akan nilai kehidupannya dan memulai dengan perubahan kecil demi perubahan besar.

Adegan-adegan seperti ini semakin menguatkan keyakinanmu tentang adanya tujuan dalam hidup. Kau merasa memiliki kewajiban untuk mendukung generasi pemuda agar menyadari bahwa kehidupan merupakan milik mereka sendiri.

Jangan Tunda Penyesalan: Segera Dimulai

Kehidupan tak pernah benar-benar sempurna. Ada saja hambatan, kekalahan, serta kemungkinan menangis. Namun, hal utama ialah cara Anda menghadapinya.

Kau tidak harus menanti hingga mencapai usia 30-an, atau sampai menghadapi suatu krisis signifikan dalam kehidupanmu, untuk memulai proses transformasi. Tiap harinya membawa peluang segar bagi perkembangan diri.

Tanyakan pada dirimu:

Apakah saya menjalani hidup sesuai dengan prinsip-prinsip yang sungguh-sungguh kuingini? Apakah saya cukup beraninya untuk mengambil tindakan signifikan yang dapat mendorong hidupku menjadi lebih positif? Apakah saya telah merintis rutinitas baru yang nantinya akan menyebabkan rasa bangga dalam diri saya?

Kehidupan itu sebentar. Batasan waktu kita ada. Maka dari itu, mengapa harus bersabar?

Semakin dini Anda mengawali petualangan Anda, semakin bagus kehidupan Anda kelak. Ingatlah bahwa seluruhnya berada di tangan Anda. Kehidupan ini ada di genggaman Anda. Oleh karena itu, yakinkan diri Anda memutuskan untuk merasakan hidup yang sungguh-sungguh bernilai makna. "Makin awal pertumbuhan, makin baik."

0 Komentar