
cimporong.com , Jakarta - BMKG mengingatkan adanya kemungkinan kondisi cuaca ekstrem di sejumlah area untuk para pemudik yang melaksanakan perjalanannya saat puncak. arus balik lebaran tanggal 5-7 April 2025.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan bahwa awal bulan April adalah masa timbulnya benih siklon tropis di wilayah Selatan yang bisa mempengaruhi keadaan laut.
"Diperlukan tindakan preventif awal serta peningkatan kerja sama di area-area yang rawan dampaknya, terlebih lagi hal ini bertepatan dengan masa puncak arus mudik," jelas Dwi melalui pernyataan tertulis tersebut.
Dilansir dari laman resmi BMKG Ada beberapa fenomena atmosfir yang akan mempengaruhi pola cuaca di Indonesia dalam satu pekan mendatang, yakni adanya MJO spasial yang aktif, sirkulasi siklonik, gelombang equatorial Rossby, gelombang kelvin, dan frekuensi rendah di bagian utara dan timur Indonesia. Gabungan dari MJO ini, bersama dengan gelombang kelvin, gelombang rossby ekuatorial, dan gelombang frekuensi rendah pada area dan waktu tertentu dapat diamati secara aktif di Laut Natuna Utara, Kalimantan Utara, selatan Selat Makassar, Sulawesi Utara, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Maluku Utara, samudra pasifik bagian utara Halmahera sampai Papua. Hal ini memiliki potensi untuk menambah intensitas aktivitas konvektif serta membantu pembentukan pola sirkulasi siklonik di daerah-daerah tersebut.
Keadaan itu dapat memperbesar kemungkinan pembentukan awan hujan serta mengerek tinggi ombak di area yang berdekatan dengan arus siklonik dan juga sepanjang zona perpotongan/arahan aliran udara tersebut.
Selama rentang waktu dari tanggal 4 sampai 6 April, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memperkirakan bahwa kondisi cuaca di seluruh Indonesia akan umumnya mendukung awan dengan kemungkinan hujan ringan. Meski demikian, harus tetap waspada karena ada potensi meningkatkan curah hujan menjadi sedang hingga tinggi sekali, yang bisa menyertakan petir/kilat serta angin kencang; hal ini cenderung lebih mungkin terjadi di area-area tertentu seperti berikut:
Hujan Deras: Aceh, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Bagian Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua serta Papua Selatan.
Angin Kencang: Sulawesi Utara, Gorontalo serta Maluku Utara.
Selama rentang waktu dari 7 sampai 10 April, area Indonesia diperkirakan oleh BMKG akan dipenuhi awan tebal hingga curah hujan rendah. Namun harus tetap waspada terhadap kemungkinan meningkatnya curah hujan menjadi sedang hingga tinggi yang bisa saja disertai petir/kilat serta angin kuat, lebih-lebih di daerah-daerah tertentu seperti ini:
Hujan Lebat: Sumatra Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
Angin Kencang: Nusa Tenggara Timur.
Berdasarkan situasi atmosfir itu, BMKG Pemda menghimbau warga agar lebih dulu menjaga keamanan diri serta selalu peka pada kondisi iklim saat ini. Waspada akan adanya curah hujan tinggi yang bisa jadi diiringi kilat, hati-hati juga terutama ketika bertemu permukaan jalan basah karena risiko tabrak lari akibat pergerakan kendaraan menjadi meningkat. Siagakan segala sesuatu demi antisipasi ancaman alam dari fenomena hidro meteorologi misalkan genangan air atau pun erupsi tanah, hal tersebut bisa datang sewaktu-waktu dan pastinya harus sering-sering cek update data perkiraan cuaca paling baru via saluran sah Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG).
Agar para pemudik bisa mendapatkan data tentang kondisi cuaca terkini dengan cepat, BMKG menghadirkan platform daring berlabel Digital Weather for Traffic (DWT). Layanan ini bisa digunakan oleh publik lewat aplikasi infoBMKG ataupun via website resminya. www.signature.bmkg.go.id/dwt Yang dapat dijangkau oleh para pemudik melalui smartphone mereka adalah laporan BMKG tentang prediksi cuaca yang tepat dan komprehensif sampai level kecamatan untuk perjalanan darat, penerbangan, serta situasi maritim untuk ferry crossing di semua wilayah Indonesia dalam mode waktu nyata.
Andri Ramadhani, Kepala Pusat Meteorologi Publik dari BMKG, mengatakan bahwa fitur jalur perjalanan dibuat agar lebih membantu para pemudik yang menggunakan mobil sendiri dalam melacak situasi cuaca sepanjang rute mereka.
Saat opsi rute hujan dipilih, para pemudik bisa mengetahui jalan mana yang tengah terkena hujan. real-time berdasarkan data radar. Hal ini memungkinkan perencanaan perjalanan yang lebih aman dan efisien," ujar Andri dikutip dari Antara .
Rehan Oktra Halim serta Ervana Trikarinaputri berkontribusi dalam artikel ini.
0 Komentar