Apakah Urine manusia Bisa Diubah Jadi Pupuk yang Berguna?

cimporong.com , Jakarta - Beberapa orang kemungkinan besar akan merasa jijik atau penuh keraguan ketika mereka mengetahui hal tersebut tentang urine Manusia dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Sejauh ini, urin cenderung dilihat sebagai sampah yang perlu segera dibuang. Tetapi hasil penelitian malahan menunjukkan bahwa urin ternyata kaya akan nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium—yang merupakan bahan utama dalam pupuk umumnya dipakai untuk memupuki tanaman.

Air Kecoa Memuat Zat-Zat Berguna

Dikutip dari laman New Scientist , urin manusia memiliki sejumlah zat yang bermanfaat bagi perkembangan tumbuhan seperti nitrogen Namun, cara kimia yang diterapkan untuk mengambil senyawa tersebut belum seefisien metoda industri semacam proses Haber-Bosch—merubah nitrogen dari atmosfer jadi amonia menggunakan pertolongan hidrogen.

Kini, Xinjian Shi dari Universitas Henan yang berlokasi di Kaifeng, China, beserta timnya telah menyempurnakan metode baru untuk menciptakan perkarbamida, yaitu zat kimia tinggi nitrogen melalui proses penambahan oksigen atmosferik dan katalis grafrit pada urin. Teknik tersebut terbilang lebih mudah karena cuma memiliki beberapa langkah saja dan tak menghasilkan residu atau sampah.

Sebelum teknologi kami diperkenalkan, proses pemisahan urea dari urin melibatkan penguapan urin sampai urea serta garam anorganik terdepurasi, setelah itu melakukan penyucian urea sesuai dengan variasi keterlarutan mereka," papar Shi. "Metode tersebut agak kompleks dan hanya mampu menciptakan urea dengan kadar keaslian yang relatif rendah.

Inovasi Pupuk dari urine

Dilansir dari laman Fairplanet.org Penggunaan urin manusia sebagai pupuk dengan nama Bionitrat Pupuk. Metode ini diciptakan oleh alumni Universitas Pertanian dan Sumber Daya Alam Lilongwe lewat sebuah perusahaan yang dikenal sebagai Environmental Industries, hal tersebut sudah membawa wawasan segar bagi para petani setempat serta pihak berwenang di Malawi.

Proyek ini berupaya memajukan bidang bioteknologi sambil menghasilkan jenis pupuk yang lebih murah, hijau, dan aman bagi konsumen. Seperti dijelaskan oleh Goodfellow Phiri, Direktur dari Environmental Industries, pabrik Bionitrate tidak membawa ancaman kesehatan maupun efek buruk pada alam sekitar. Walaupun ada beberapa pertanian yang tetap skeptis tentang segi kesejahteraan dan etikanya, namun Phiri bersikeras bahwa produk tersebut sama sekali tak memiliki bahaya saat diterapkan.

Dia menambahkan pula bahwa sesudah diambil dari kamar mandi, urin disimpan dalam kontainer yang terkunci erat selama beberapa pekan agar melalami reaksi kimia. Langkah tersebut merubah cairan aslinya bersifat asam ke lebih basa dan menciptakan hasil akhir yakni zat dengan kadar garam yang tinggi, higienis, serta bebas bau.

Ketika berada dalam lingkungan basa, nilai pH-nya akan lebih dari tujuh dan zat ini akan mengalami perubahan menjadi asam. Pada situasi seperti ini, seluruh bakteri terbunuh," jelas Phiri. "Di samping itu, pupuk ini juga dapat memelihara kesuburan tanah dengan cara meningkatkan kadar pH-nya, mirip dengan dampak kapur pertanian pada lahan yang memiliki tingkat keasaman tinggi.

Langkah Penggunaan Pupuk Air Kencing di Kebun Rumahan

Dikutip dari Rich Earth Institute Penggunaan urin sebagai pupuk sudah dikenali sejak jaman dahulu dan terus dipraktekkan di berbagai masyarakat di seluruh dunia hingga saat ini. Urin manusia mengandung zat hara penting bagi pertumbuhan tumbuhan, antara lain nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, kalsium, serta sulfur.

Sebaiknya kita tidak membuang zat-zat bernilai tinggi tersebut ke dalam saluran limbah — yang bisa mengotori lingkungan dan mendorong tumbuhnya ganggang berbahaya — melainkan menggunakan urin manusia sebagai pupuk untuk menanam sayuran di kebun rumah.

Pemberian pupuk menggunakan urine turut membantu dalam efisiensi pemakaian air karena meminimalkan keperluan penyiraman dengan air tawar. Teknik ini adalah solusi yang baik bagi lingkungan dan dapat dijalankan oleh semua orang sebagai metode untuk menstabilkan keseimbangan ekosistem air sambil meningkatkan produktivitas tanaman.

Agar mendapat keuntungan optimal dari pupuk berupa urin manusia, sebaiknya digunakan secara langsung daripada melewati tahap pengomposan. Pengomposan mungkin akan merusak beberapa zat gizi penting di dalam urin. Akan tetapi, apabila menimbun urin cair merupakan masalah atau lebih suka menggunakan kompos, mencampurnya bersama material kompos lain bisa jadi pilihan. Tambahan lagi, urin juga dapat meningkatkan laju dekomposisi pada tumpukan kompos tersebut.

Pada proses komposting, urin harus diencerkan dan ditambahkan pada material yang tinggi akan unsur karbon seperti dedaunan kering, jerami, kertas, ataupun serbuk gergaji agar dapat meminimalisir hilangnya nitrogennya. Di sisi lain, apabila tidak dilakukan hal ini, kompos Lebih banyak mengandung zat yang tinggi Nitrogen seperti limbah dapur atau tumbuhan hijau,Nitrogen di urin cenderung lebih cepat hilang saat terjadi proses komposting.

0 Komentar