5 Fakta Menarik tentang Silverfish Berbadan Panjang: Si Penggerogoti Kertas yang Tak Terduga

Bukan hanya belalang, capung, atau semut saja, ternyata ada satu jenis serangga yang kurang dikenali oleh banyak orang, yakni silverfish. Selanjutnya, silverfish memiliki berbagai macam spesies dan di antaranya adalah Ctenolepisma longicaudatum Atau silverfish berekor panjang. Serangga itu sangat kecil sehingga hampir tak terlihat oleh mata manusia biasa.

Seperti jenis serangga yang lain, silverfish memiliki ekor panjang dan biasanya terlihat di sekitar permukiman manusia. Di tempat tinggal itu, mereka suka makan daun-daunan, sisasisa binatang lain, serta bahan-bahan sintesis seperti kertas. Persebaran mereka pun telah meluas ke berbagai wilayah, sampai pada titik dimana para ilmuan juga tidak pasti tentang asal-usul spesies ini. Untuk menambah wawasan Anda, mari kita bahas topik-topik tersebut dengan lebih detail dan menyeluruh dalam artikel hari ini!

1. Mengalami pertumbuhan yang sangat rumit

Dilansir iNaturalist, Silverfish bertubuh panjang memiliki proses pertumbuhan dan perkembangan yang lumayan rumit. Awalnya, mereka dimulai dari telur kecil yang umumnya disimpan dalam celah-celah sempit. Setelah itu, larva akan menetas dan menggunakan alat khusus bernama frons untuk membuka cangkang telur tersebut. Pada stadium instar kedua, perubahan terjadi pada warna badan si serangga yang menjadi lebih gelap dan kemampuan baru muncul yaitu dapat menggerakkan ekornya secara leluasa.

Pada tingkat larva ketiga, warna mereka kembali berubah. Kemudian, pada fase larva keempat, tubuh binatang tersebut mulai tumbuh sisik. Menariknya, tak ada modifikasi fisik yang mencolok selama tahap larva kelima dan ketujuh. Terakhir, dari tahap larva kedelapan hingga ke-14, perkembangan serangga ini sangat cepat sehingga pada akhirnya menjadi organisme matang. Setelah demikian, perubahan hanya berkaitan dengan peningkatan ukuran saja.

2. Terbiasa mengais makanan di sekitar perumahan

Bila kita membicarakannya tentang makanan, silverfish dengan ekor panjang dapat mengonsumsi apa pun. Dimulai dari zat yang berasal dari tumbuhan seperti bawang, sisasisa kulit binatang lainnya, hingga materi buatan manusia seperti kertas atau pakaian. Oleh karena itu, mereka kerapkali mencari makanan di dekat tempat tinggal, baik itu di kebun rumah, dalam ruang mandi, celah-celah dinding bangunan, daerah remang-remang, semak belukar, gudang penyimpanan, bahkan hingga ke bagian dapur tersebut. BugGuide. Umumnya, binatang tersebut adalah hewani nokturnal yang lebih aktif pada malam hari dan cenderung menghindari eksposur terhadap sinar matahari langsung.

3. Spiders dan parasites adalah ancaman terbesarnya.

Dicatat, ada dua jenis parasit gregarine yang umum menginfeksi organisme tersebut, yakni Garnhamia aciculata dan Lepismatophila ctenolepismae, jelas artikel di jurnal Genera Insectorum. Bukan hanya parasit, laba-laba pemangsa semacam ini juga termasuk sebagai Scytodes thoracica Juga merupakan ancaman yang cukup menyulitkan bagi silverfish berkelopak panjang. Ironisnya, silverfish berkeliaran ini tak mempunyai mekanisme perlindungan spesifik terhadap parasit ataupun pemangsa. Akibatnya, mereka cuma dapat menyerah, merawat diri sendiri, serta berlindung guna menghindarinya.

4. Lokasi asli dari penyebarannya masih tidak jelas.

Penelitian yang dilakukan oleh Rhodes University Menjabarkan bahwa asal-usul hewannya masih menjadi misteri hingga kini. Ini cukup wajar melihat fakta bahwa silverfish berekor panjang memiliki tubuh yang amat kecil serta distribusi yang begitu luas. Melacak serangga tersebut pun termasuk suatu tantangan. Akibatnya, studi mendalam tentang spesies ini sungguhlah rumit untuk dijalankan.

Bila kita bicara tentang sebaran populasi, silverfish berbadan memanjang kini dapat diketemui hampir di mana-mana saja. Di benua Amerika, spesies tersebut tersebar dari bagian utama sampai ke daerah tengah serta selatan. Sedangkan di Benua Eropa, serangga ini merata terdapat dalam semua area negaranya. Dalam hal penyebaran di Benua Afrika, mereka cukup umum dilihat di zona Afrika Selatan. Untuk Kawasan Oseania, mereka banyak ada di Selandia Baru juga pantai-pantai barat daya Australia. Jika melihat pada konteks distribusi di Benua Asia, jenis silverfish ini biasa hidup di region Asia Selatan maupun Timurnya.

5. Sering dihilangkan karena merupakan hama berbahaya dan merugian

Laman Jungle Dragon Menjabarkan bahwa hewan berukuran hanya 1 sentimeter ini dapat menyebabkan kerusakan signifikan. Meskipun ukurannya mini, pola makan mereka memiliki potensi untuk menciptakan kerusakan besar pada benda-benda seperti furnitur, kayu, bahkan tanaman milik para petani. Apabila jumlah populasi semakin melimpah, serangga ini pun bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi banyak orang. Sebab alasan-alasan itu pula, silverfish bersirip panjang umumnya dihilangkan menggunakan beberapa metode.

Terdaftar, ada berbagai metode untuk mengendalikan serangga ini. Yang pertama adalah perangkap dengan menggunakan lem khusus serangga yang cukup berhasil dalam menjerat hewan tersebut. Selain itu, zat-zat kimia seperti racun atau pestisida juga umumnya dipergunakan karena dapat membersihkan populasi silverfish ekor panjang dengan cepat. Cara terakhir yaitu melalui regulasi temperatur; yakni menjaga suhu ruangan tetap stabil di bawah 16°C demi memperlambat perkembangan pesat dari hewan kecil ini.

Bisa jadi silverfish berekor panjang kurang populer dibandingkan dengan serangga lain. Tetapi hati-hati, ternyata makhluk ini punya daya tarik tersendiri dan banyak rahasia yang belum diungkap. Meskipun berbadan kecil, hewan ini termasuk hama rumah tangga yang bisa menimbulkan kerugian. Oleh karena itu, kita sebaiknya tidak mengabaikan adanya serangga semacam silverfish berekor panjang. Justru, kita perlu lebih mendekatinya serta mencari pemahaman tentang binatang ini.

0 Komentar