
cimporong.com.CO.ID - JAKARTA Konglomerat Prajogo Pangestu telah menanggung penurunan nilai aset yang cukup besar bersamaan dengan pergerakan turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) baru-baru ini.
Pendiri Barito Group ini harus rela kehilangan predikatnya sebagai orang terkaya di Indonesia usai nilai saham perusahaannya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) merosot drastis.
Pada saat ini, Prajugo berada pada urutan keempat sebagai salah satu dari orang terkaya di Indonesia, menggantikan posisinya yang sebelumnya memuncaki daftar selama lebih dari 12 bulan.
Keberuntungan Prajogo Pangestu Meningkat, Lihat Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia di Akhir Minggu Ini
Di bulan November 2023, kekayaannya menembus angka US$ 38,7 miliar, yang membuatnya menjadi orang terkaya di Indonesia untuk kali pertamanya.
Berdasarkan data Forbes Real Time Billionaires Pada hari Jumat, tanggal 21 Maret 2025 setelah penutupan perdagangan di bursa saham, aset Prajogo naik sebesar 9,14% mencapai angka US$ 17,7 miliar.
Selama tiga sesi bursa trading yang lalu, kekayaan dia berangsur bertambah mulai dari titik terendah sebesar US$ 14,6 miliar pada selasa (18/3/2025).
Walau telah meningkat, kekayaan Prajogo belum cukup untuk menyingkirkan kedudukan duopan dari kelompok Djarum Group, saudara kandung Hartono, serta pengusaha batubara Low Tuck Kwong.
Di penghujung minggu ini, President Director dari PT Bayan Resources Tbk ( BYAN ), Low Tuck Kwong masih menempati posisi tertinggi sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih mencapai US$ 27,3 miliar.
Konglomerat Prajogo Pangestu Lagi Beli 1,77 Juta Saham BREN
Pada urutan kedua dan ketiganya secara beruntun terdapat Robert Budi Hartono yang memiliki harta senilai US$ 19,9 miliar serta Michael Hartono dengan jumlah kekayaan sebesar US$ 19,1 miliar.
Keberuntungan mereka berkurang sebesar 4,5% dibandingkan dengan hari sebelumnya, utamanya disebabkan oleh penurunan nilai saham PT Bank Central Asia Tbk ( BBCA ) senilai 5,67% berubah menjadi Rp 7.900 per saham pada hari Jumat.
Pada saat yang sama, peringkat lima diambil alih oleh pendirinya dan presiden Indorama Corporation, Sri Prakash Lohia, yang memiliki kekayaan bersih senilai US$ 8,5 miliar.
Berikutnya, posisi keenam dimiliki oleh pendiridan CEO DCI Indonesia, Otto Sugiri, yang memiliki kekayaan sebesar US$ 6,8 miliar, disusul oleh founder dari Grup Mayapada, Tahir, berada di urutan ketujuh dengan nilai kekayaan mencapai US$ 4,9 miliar.
Prajogo Pangestu Kembali Membeli Saham Barito Renewable Energy (BREN)
Posisi delapan sampai sepuluh diduduki berturut-turut oleh pemilik saham minoritas BYAN, Dwi Kam, yang memiliki kekayaan sebesar US$ 4,8 miliar; pendiri dan ketua komisaris DCI Indonesia, Marina Budiman, juga dengan kekayaan US$ 4,8 miliar; serta pencipta dan kepala CT Corp, Chairul Tanjung, dengan aset senilai US$ 4,2 miliar.
0 Komentar