Mantan Pemain Timnas Indonesia Yakin: Saat Ini Tim Membutuhkannya Kembali

laksamana.id - Mantan pesepak Timnas Indonesia ungkap hasratnya buat kembali bergabung.

Tim Nasional Indonesia akan bermain tandang menghadapi Australia pada hari Kamis (20/3/2025).

Laga antara Tim Nasional Indonesia kontra Australia bakal digelar di Sydney Football Stadium.

Setelah memainkan keenam dari sepuluh pertandingan, tim nasional Indonesia menduduki peringkat ketiga dalam Klaster Grup C Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan telah mengumpulkan sebelas poin.

Jepang menduduki posisi pertama dengan 16 poin. Meskipun demikian, perbedaan satu poin saja memisahkan Australia di tempat kedua dari China yang berada di bawahnya di posisi keenam.

Karenanya, memenangkan pertandingan di tanah Australia nantinya akan semakin menyingkat jarak harapan Timnas Indonesia untuk berlaga di Piala Dunia 2026.

Meski Tidak Mudah, Alasannya Tim Nasional Indonesia Bisa Mengungguli Australia, Patrick Kluivert: Kemenangan

Dalam suasana gembira atas penampilan cepat dan luar biasa dari Garuda, eks pemain depan yang telah disahkan sebagai warga negara, Sergio van Dijk, menyampaikan pendapatnya tentang Timnas Indonesia.

Mengamati kekuatan tim nasional sepak bola Indonesia yang ada sekarang, dia tidak dapat menahan dirinya dari membayangkan jika saja dia masih berusia 15 tahun yang lalu.

Van Dijk, yang saat ini berumur 42 tahun, merupakan salah satu pendiri utama dari program naturalisasi di Indonesia.

Saat bersama Irfan Bachdim, Raphael Maitimo, dan Stefano Lilipaly, Van Dijk termasuk dalam kelompok awal atlet yang mengikuti proses naturalisasi.

Sebagai penyerang, Van Djik mempunyai catatan karir yang mengesankan dengan puluhan klub dalam daftar prestasinya, hal ini membuat beberapa pihak menamakkannya sebagai seorang petualang.

Meskipun demikian, tanpa memandang gelar apa pun, di puncak karirnya, ia merupakan penyerang yang mengintimidasi.

Pemain berkepala bot ini dianugerahi gelar topskor di A-League Australia saat musim perdananya bersama Adelaide United pada tahun 2010.

Setelah mencapai puncak karirnya di Australia, dia menerima tawaran untuk bermain bagi timnas Indonesia dan pada akhirnya berhasil memperkuat negara yang merupakan tanah leluhurnya sejak tahun 2013.

Sayangnya, meski telah naturalisasi, dia hanya tampil sedikit untuk Timnas Indonesia. Kemuduaan PSSI antara tahun 2011 dan 2012 juga ikut mempengaruhi kinerja tim nasional Indonesia selanjutnya.

Prakiraan Starting Lineup Tim Nasional Indonesia Melawan Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan Maarten Paes Sebagai Penjaga Gawang

Di waktu tersebut, jalannya seseorang atlet agar dapat memperoleh kewarganegaraan Indonesia demi ikut dalam tim nasional tidak lah semudah membalik telapak tangan.

Bedasarkan kondisi pada masa kini, hampir tujuh puluh lima persen tim nasional Indonesia tersusun atas para pemain yang dinaturalisasikan. Di dalam kurun waktu tiga tahun belakangan ini, Indonesia sudah mengalami proses naturalisasi bagi mendekati dua belas atlet, mayoritas berasal dari Belanda.

Sejarah hubungan antara kedua negara memiliki peranan penting dalam kejadian tersebut, membuka peluang bagi banyak atlet dengan latar belakang Indonesia di Benua Biru untuk menguatkan Tim Nasional Garuda.

Jumlah banyaknya pemain yang sudah mendapatkan kewarganegaraan baru-baru ini telah meningkatkan permainan tim nasional Indonesia. Akan tetapi, kecerdikan di lini depan masih belum mencapai hasil yang memadai.

Hingga saat ini, tim nasional sepak bola Indonesia hanya telah mencetak enam gol dalam enam pertandingan yang dimainkan, meskipun hal tersebut sudah cukup untuk melewati peringkat Arab Saudi.

Sebelumnya, Timnas Indonesia bergantung pada Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen untuk membentuk serangan. Akan tetapi, permainan kedua pemain tersebut belum mencapai tingkat kestabilan yang memadai.

Melihat situasi tersebut, Sergio Van Dijk bercanda seperti ingin kembali ke usia 15 tahun yang lalu untuk dapat memperkuat Timnas Indonesia.

"Sering kali saya memikirkan hal tersebut (bermain kembali untuk Indonesia)," ungkapnya saat diwawancarai oleh The Asian Game.

"Pemain tim ini kurang berdaya dalam hal serangan," katanya.

Kelumpuhan di barisan penyerangan ini pun turut mendapat perhatian besar sehingga pada akhirnya mengarah ke naturalisasinya Ole Romeny.

Pemuda berusia 24 tahun tersebut telah mengenyam pengalaman bertanding di Eredivisie saat membela NEC Nijmegen, FC Emmen, serta FC Utrecht.

Saat ini bersama Oxford United di Liga Championship, dia diharapkan dapat mengatasi masalah kurangnya jumlah gol yang dicetak oleh pemain Indonesia.

"dia telah mengumpulkan beberapa pengalaman pada tingkat yang baik, oleh karena itu saya sangat menantikannya," ungkap van Dijk.

"Tetapi apakah dia pemain mencetak gol yang sesungguhnya yang kita perlukan? Saya masih belum mengetahui hal itu," jelasnya.

Berharap Strategi Jangka Panjang

Meski dengan leluconnya tersebut, Sergio van Dijk mengeluarkan kritikan yang tajam tentang kebijakan naturalisasi pesepakbola.

Walaupun mengakui bahwa proses naturalisasi sudah memberikan pengaruh langsung pada peningkatan kinerja tim, dia menunjukkan keprihatinan akan akibat jangka panjangnya bagi pertumbuhan para pemain domestik.

Van Dijk mengamati bahwa kebijakan naturalisasi yang terlalu agresif bisa meredupkan semangat para pemain lokal.

Semakin bertambahnya jumlah atlet berdarah yang merapat ke skuad inti, para pesepakbola lokal yang berasal serta dibesarkan di Indonesia pun harus bersaing lebih keras lagi.

Pemilihan Patrick Kluivert untuk mengumumkan daftar pemain yang dipanggil dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 pada bulan Maret ini semakin mengeraskan keraguan tersebut.

Pada kesempatan internasional yang berlangsung saat ini, sang pelatih teranyar Patrick Kluivier merilis daftar pemain termasuk nama-nama seperti Emil Audero (kiper sebelumnya dari Sampdoria dan Inter Milan), Dean James (bermain untuk Go Ahead Eagles), serta Joey Pelupessy (mantan atlet Sheffield Wednesday).

Beberapa pemain yang dulunya jadi kekuatan utama di bawah asuhan Shin Tae-yong, antara lain Witan Sulaeman, Asnawi Mangkualam, Yakob Sayuri, serta Egy Maulana Vikri, saat ini tidak lagi dipilih untuk tim teranyar.

Untuk Van Dijk, taktik ini dapat diterima secara jangka pendek, khususnya untuk mewujudkan ambisi utama yaitu berpartisipasi di Piala Dunia 2026.

Akan tetapi, dia menggarisbawahi kepentingan berinvestasi untuk jangka waktu yang lama pada pembinaan atlet muda.

"Pertanyaannya adalah apakah cita-cita anak-anak Indonesia tetap ingin bergabung dengan timnas jika mereka menyadari bahwa kebanyakan pemainnya berasal dari negara lain," katanya.

"Kami perlu memilikirencana yang pasti selanjutnya. Bila Indonesia berhasil maju ke Piala Dunia, tentunya sangat menakjubkan. Namun, kemudian bagaimana? Perencanan demi membentuk generasi mendatang juga diperlukan," katanya.

Kemungkinan Indonesia di Babak Qualifier Piala Dunia 2026

Pada saat ini, Indonesia menempati peringkat ketiga dalam Grup C bersama-sama dengan Arab Saudi, Bahrain, serta China yang masing-masing memiliki total enam poin.

Dengan dua laga tersisa, Timnas Garuda harus mendapatkan skor tertinggi saat menghadapi Australia dan Bahrain agar bisa mempertahankan kesempatan lolos.

Van Dijk percaya timnya akan memenangi pertandingan menghadapi Bahrain. Namun, terkait laga kontra Australia, dia menegaskan kebutuhan kedisiplinan saat bertahan.

"Bila mereka bertanding dengan sekuat tenaga layaknya ketika mengalahkan Arab Saudi, saya percaya kita akan mencapai hasil positif saat berhadapan dengan Bahrain," ujarnya.

"Lawan Australia, apabila dapat mempertahankan gawang tanpa kebobolan, setidaknya seri akan menjadi hasil yang baik bagi Indonesia," tandasnya.

(laksamana.id/ Tribunnews.com )

0 Komentar