Investasi Emas: Fisik vs Digital - Apa Untung-Rugi Keduanya?

JAKARTA, laksamana.id Investasi dalam emas sudah sejak lama diakui sebagai salah satu alat yang handal untuk menjaga nilai kekayaan serta bertahan terhadap inflasi.

Seiring dengan kemajuan teknologi, saat ini ada dua jenis investasi emas yang banyak diminati, yakni emas dalam bentuk fisik dan emas berbasis digital. Setiap tipe mempunyai ciri-ciri serta sisi positif dan negatifnya masing-masing yang harus diketahui oleh para pemula di dunia investasi.

Pada artikel ini akan dijelaskan mengenai perbandingan antara emas konvensional dengan versi digitalnya beserta keuntungan dan kerugiannya.

Perbedaan antara emas fisik dan digital

Sebelum memulai berinvestasi dalam emas, sebaiknya Anda mengenal dulu perbedaan antara emas fisik dengan emas digital.

1. Bentuk dan kepemilikan

Emas fisik terdiri dari batangan emas atau koin yang bisa dipegang dan diamati dengan mata telanjang. Memiliki emas fisik memungkinkan Anda untuk mengontrol sepenuhnya properti ini.

Pada saat bersamaan, emas digital hadir sebagai bentuk saldo elektronik yang menunjukkan hak pemilik atas emas tanpa adanya benda fisik. Para investor mempunyai jaminan terhadap jumlah tertentu dari emas yang tersimpan dalam format digital.

2. Modal awal

Biasanya, investasi dalam bentuk emas fisik mengharuskan Anda memiliki modal awal yang cukup tinggi. Misalkan saja, jika ingin membeli emas Antam dengan berat 1 gram, investor perlu merogok kocek sebesar kira-kira Rp 1,5 juta.

Investasi emas digital bisa diawali dengan jumlah yang rendah, cukup memulai dari beberapa puluh ribu rupiah saja, menjadikannya terjangkau untuk banyak orang.

3. Penyimpanan dan keamanan

Logam mulia membutuhkan area penyelenggaraan yang terjamin keselamatannya, contohnya bisa berupa brankas pribadi ataupun kotak simpan di kantor cabang perbankan. Ancaman mengenai hilangnya barang atau pun tindakan pencopetan harus dipertimbangkan dengan serius.

Emas digital disimpan secara elektronik oleh pihak platform, sehingga meminimalkan risiko fisik. Akan tetapi, aspek keamanan data serta ancaman siber perlu menjadi fokus utama.

4. Likuiditas dan aksesibilitas

Penjualan dan pembelian emas fisik mengharuskan adanya pertukaran langsung dan bisa dipengaruhi oleh posisi geografisnya.

Di sisi lain, emas digital membolehkan perdagangan pembelian penjualan setiap saat dan dari manapun lewat platform digital, dengan tarif yang terbuka dan bisa dilihat secara langsung.

5. Biaya tambahan

Emas fisik berkaitan dengan biaya penyimpanan, premi asuransi, serta potensi biaya perawatan.

Sebaliknya, emas digital umumnya mempunyai struktur biaya yang lebih jelas, biasanya terdiri dari biaya transaksi serta biaya admin yang lebih rendah.

Manfaat serta kelemahan dari berinvestasi dalam emas batangan

Apabila Anda berniat untuk menginvestasikan diri dalam bentuk emas fisik, berikut adalah beberapa keuntungan serta kerugiannya yang harus dipertimbangkan.

Kelebihan

  • Kekayaan bawaan dan gengsi: Logam mulia ini mempunyai bobot finansial yang konsisten serta membawakan aura kehormatan kepada si pemegang.
  • Perlindungan nilai dari inflasi: Emas fisik bisa menjadi benteng melawan kenaikan harga atau inflasi.

Kekurangan

  • Biaya simpan dan pertanggungan: Diperlukan dana ekstra untuk tempat penyimpanan terjamin serta polis asuransi.
  • Kemungkinan hilang atau dicuri: Kemungkinan jatuh tempo secara fisik apabila penyimpanannya tak terjaga dengan baik.

Manfaat serta keterbatasan dari berinvestasi dalam emas digital

Seperti halnya dengan emas fisik, investasi dalam bentuk emas digital pun mempunyai keuntungan serta kerugian masing-masing, sebagai berikut.

Kelebihan

  • Kelancaran dan kecepatan dalam bertransaksi: Anda bisa melakukan transaksi secara simpel lewat platfom digital setiap saat dan dari manapun.
  • Biaya simpanannya lebih murah: Tidak ada biaya penyimpanan fisik maupun asuransi ekstra yang diperlukan.
  • Flexibilitas dalam berinvestasi: Emas digital dapat diawali dengan nominal rendah serta mendukung penyebaran risiko pada portofolio Anda.

Kelemahan

  • Ketidakstabilan harga: Nilai emas digital sering kali naik turun dengan cepat, yang bisa menyebabkan risiko kehilangan dana menjadi lebih tinggi.
  • Kerentanan keamanan daring: Ancaman yang berkaitan dengan serangan hacker atau tipu daya dalam lingkungan digital.

Pemutusan untuk memilih antara instrumen investasi emas secara fisik ataupun dalam bentuk digital sebaiknya didasarkan pada sasaran berinvestasi Anda, tingkat ketahanan terhadap resiko, serta kecenderungan individu masing-masing.

Emas fisik menyediakan kepemilikan sejati serta stabilitas nilai, akan tetapi dilengkapi dengan beban biaya penyimpanan dan ancaman fisik. Di sisi lain, emas digital menghadirkan kenyamanan dalam bertransaksi beserta tarif yang lebih murah, meskipun diiringi oleh fluktuasi harga dan risiko keamanan daring.

Sebelum membuat keputusan, sangatlah vital untuk melaksanakan analisis menyeluruh serta mengevaluasi aspek-aspek yang paling cocok dengan tujuan berinvestasi Anda.

Selamat berinvestasi!

0 Komentar