cimporong.com - Berapa hari lagi sebelum Lebaran 2025 atau kapan tepatnya Idul Fitri 2025? Ini dia jadwal Sidang Isbat yang diumumkan pemerintah, serta informasi terbaru dari NU dan Muhammadiyah.
Soal penentuan hari raya Idul Fitri tahun 2025 atau yang biasa disebut Lebaran 2025, Direktur Jenderal Bimas Islam dari Kementerian Agama, Abu Rokhmad, mengestimasi bahwa peringatan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah kemungkinan besar akan diperingati serempak oleh pihak Pemerintahan dan organisasi Muhammadiyah pada tanggal 31 Maret 2025.
Ini didasari atas kalkulasi hisab serta metode pengamatan bulan sabit yang mengindikasikan kemungkinan besar hilal tak terdeteksi pada tanggal 29 Maret.
Akhirnya, bulan Ramadan akan disempurnakan menjadi 30 hari.
Jadwal Sidang Isbat untuk Lebaran dan Idul Fitri tahun 2025 yang diusulkan oleh Pemerintah diperkirakan akan sama dengan prediksi dari Muhammadiyah.
Direktur Jenderal Bimas Islam di Kemenag, Abu Rokhmad, menyatakan bahwa walaupun menurut teori bulan sabit itu tak akan kelihatan, proses rukyatul hilal masih dikerjakan. Ini menjadi bagian dari pengajaran Islam, penyiaran agama, serta pelayanan negara terhadap masyarakat.
"Baik hisab ataupun rukyat akan kami lanjutkan, sebab kedua-duanya adalah perintah agama untuk menetapkan awal bulan Hijriyah," ungkap Abu saat berada di Kantor Kemenag, Jakarta, pada hari Kamis (21/3).
Pada tahun ini, observasi hilal dilaksanakan di 33 lokasi pantau, jumlah tersebut berkurang dari masa awal Ramadhan yang merentangi 125 tempat pengawasan.
Walaupun begitu, tahapan ini masih sangat vital guna mengecek validitas dari hasil penghitungan hisab tersebut.
"Pemantauan bulan baru merupakan gabungan dari pengetahuan dalam bidang hukum agama dan ilmu astronomi. Walaupun secara teori sulit untuk mengamati bulan baru, namun pencarian dengan cara visual tetap harus dilaksanakan," ujarnya.
Persiapan Sidang Prabowo Untuk Idul Fitri
Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat kabinet paripurna di Gedung Presiden, Area Istana Negara, Jakarta Pusat, pada hari Jumat, 21 Maret.
Sidang kabinet paripurna tersebut diselenggarakan setelah menyiapkan peringatan untuk Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah/2025, yang tinggal berjarak kurang dari dua pekan.

Pada sore hari ini kami bertemu guna mendiskusikan persiapan menyambut Idul Fitri yang dekat. Kami akan meninjau situasi sebenarnya yang bakal dijumpai selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan ini," ujar Prabowo ketika memimpin rapat kabinet pada Jumat.
Prabowo menyatakan bahwa dibutuhkan kolaborasi yang efektif antar semua kementerian dan lembaga pada tahap awal kepemimpinan.
Dia juga menyatakan sudah merasakan kolaborasi dengan Kementerian/Lembaga selama kurang lebih 150 hari awal pemerintahan.
Walaupun dia mengakui hal itu, para menteri dan kepala lembaga tetap perlu menyesuaikan diri yang membutuhkan waktu.
Tentu saja kita perlu waktu untuk beradaptasi namun menurut saya terdapat kolaborasi yang baik di sini. Ada upaya yang cepat, sungguh-sungguh, dan sangat intensif dari kawan-kawan semua. Saya merasa ini adalah kepemimpinan dari kawan-kawan,” ungkap Prabowo.
Prabowo mengatakan bahwa semua pencapaian yang telah diraih tak akan bisa terwujud tanpa adanya usaha bersama sebagai satu tim.
Oleh karena itu, dia mengharapkan kolaborasi tim senantiasa bertambah kuat.
"Kami merupakan sebuah tim. Mustahil meraih kesuksesan tanpa adanya kolaborasi yang solid. Ada banyak hal telah kami jalankan sejak rapat kabinet terakhir," ungkapnya.
Berikut ini adalah informasinya, Prabowo terakhir menyelenggarakan rapat kabinet paripurna pada tanggal 22 Januari 2025.
Pada kesempatan itu, dia menekankan beberapa poin dan mendorong timnya agar berusaha sepenuhnya sehingga sasaran yang ditetapkan dapat dicapai.
Sidang itu dilaksanakan mendekati seratus hari kepemimpinannya.
Prabowo mengakui bahwa masih terdapat hal-hal yang perlu disempurnakan selama 90 hari menjabat sebagai menteri.
Tetapi dia merasa itu biasa saja karena baru memulai tugas yang diembannya.
"Wajar memang, namun apa yang saya alami adalah semangat kuat dari seluruh menteri dan wakil menteri untuk berkontribusi pada rakyat. Ini yang menjadi kesimpulan saya dan dengan ini saya ingin mengekspresikan terima kasih kepada Anda semua," ujar Prabowo ketika membawakan sambutan awal dalam rapat di Kantor Presiden, Area Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (22/1).
Rukyatul Hilal pada 33 Lokasi
Kemenag akan menyelenggarakan rapat penentuan (isbat) awal Syawal tahun 1446 Hijriah pada tanggal 29 Ramadan yaitu tepatnya pada 29 Maret 2025.
Ini disampaikan oleh Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad ketika memimpin rapat persiapan sidang Isbat Awal Syawal 1446 H di kantor pusat Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta.
45 Tautan Twibbon Idul Fitri 2025 Paling Baru dan Lengkap dengan Petunjuk Instalasi, Bagikan di Medsos
"Kita akan menyelenggarakan sidang isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Seperti yang sudah-sudah, sidang isbat ini diadakan setiap tanggal 29 Syakban guna memutuskan awal bulan Ramadhan, 29 Ramadan untuk menentukan awal bulan Syawal, serta 29 Zulkaidah sebagai penanda awal bulan Zulhijjah," terang Abu Rokhmad, sebagaimana dikutip dari laman Kemenag, Kamis (20/3).
Abu Rokhmad menyebutkan bahwa awal prosesi sidang isbat adalah melalui Seminar Kedudukan Hilal Awal Syawal 1446 Hijriah yang berlangsung dari pukul 16.30 WIB hingga sebelum waktu magrib tiba.
Proses Rukyatul Hilal direncanakan untuk dilaksanakan di 33 lokasi.
Menurut dia, terdapat sebuah pos pengamatan bulan baru di masing-masing provinsi, kecuali Bali.
Di Provinsi Bali saat perayaan Nyepi, kami memutuskan untuk tidak menggelar rukyatul hilal di sana. Kami saling menghargai.
Sidang isbat diperkirakan dimulai pada waktu sekitar pukul 18.45 WIB dan akan berlangsung dengan tertutup.
Selanjutnya, keputusan dari sidang isbat akan disampaikan kepada publik melalui konferensi pers yang dipimpin oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Selanjutnya, penerapan teknik hisab serta rukyat untuk menetapkan awal bulan Syawal adalah implementasi dari pedoman agama Islam.
Menurut Abu Rokhmad, hal tersebut sesuai dengan Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2024 mengenai Penentuan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.
Menurut fatwa tersebut, penentuan awal bulan Ramadhan, Syawal, serta Dzulhijjah mengikuti metode hisab dan rukyah yang dikeluarkan oleh Pemerintah RI melalui Kementerian Agama dengan cakupan seluruh negera ini.
Dengan metode penghitungan astronomis, fenomena ijtima' atau konglomerasi akan berlangsung pada tanggal 29 Maret 2025 pukul 17:57:58 WIB.
Oleh karena itu, menurut data astronomi, ketika matahari terbenam, posisi hilal diperkirakan ada sekitar minus tiga derajat di Papua dan minus satu derajat di Aceh.
"Data-data astronomi tersebut selanjutnya kami periksa menggunakan metode rukyat," jelas Abu Rokhmad dengan tegas.
Menurut Abu Rokhmad, minimal terdapat dua aspek dalam implementasi Rukyatul Hilal.
Pertama, dimensi ta'abbudi.
"Rukyat sesuai dengan sunah Nabi yang telah dijalankan selama ini untuk menentukan awal atau akhir bulan puasa," katanya.
"Keputusan ini ditegaskan dalam fatwa dari MUI yang menyatakan bahwa penentuan awal Ramadhan, Syawal, serta Dzulhijjah harus berdasarkan kalkulasi astronomi dan observasi visual," jelas dia.
"Bagian ini merupakan syariat Islam dan sangat krusial," jelasnya.
Kedua, aspek pengetahuannya. Rukyat berfungsi sebagai tahap verifikasi terhadap informasi hasil perhitungan dan astronomi.
"Astronomi telah menghitungnya, kami memverifikasi hal tersebut di tempat dengan melakukan rukyat," jelas Abu Rokhmad.
"Seperti halnya di awal bulan Ramadhan, kami akan menggunakan peralatan modern dalam rangkaian rukyat," terangkan dia.
BMKG Balikpapan Prediksikan Puncak Musim Hujan Mendekati Hari Idul Fitri, Mengingatkan Masyarakat untuk Waspadai Curah Hujan Tinggi
Pengaturan Tanggal Perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah
Sidang Isbat Diadakan pada 29 Maret 2025
Sidang isbat diperkirakan dimulai pada waktu sekitar pukul 18.45 WIB dan akan berjalan dengan tertutup.
-Pengamatan Bulan Hilal Dijalankan di 33 Lokasi Tanpa Pulau Bali
- Apabila Hilal Tidak Kelihatan pada tanggal 29 Maret 2025 maka Ramadhan akan digenapi menjadi 30 hari
Kalender Hari Raya Idul Fitri menurut Persatuan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama
Lebaran Idul Fitri tahun 2025 versi Muhammadiyah
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hubungan Antar Lembaga PP Muhammadiyah sudah mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebutkan bahwa Hari Raya Idul Fitri tahun 1446 Hijriah akan diperingati pada hari Senin, tanggal 31 Maret 2025.
Pengambilan keputusan tersebut mengacu pada teknik pengamatan fisik hilal, yaitu apabila bulan sabit telah muncul di atas ufok, maka awal hari baru dalam penanggalan Hijriyah pun sudah tiba.
Sekretaris PP Muhammadiyah, Sayuti, mengatakan bahwa kalkulasi tersebut juga akan diterapkan untuk Peringatan Idul Adha, yang dijadwalkan terjadi pada hari Jumat, 6 Juni 2025.
Maka itu, anggota Muhammadiyah telah bisa memilih hari untuk merayakan Idul Fitri tanpa harus menanti pengamatan bulan sabit.
Idul Fitri 2025 Menurut Nahdlatul Ulama (NU)
Tidak seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) belum mengumumkan tanggal untuk perayaan Idul Fitri pada tahun 2025.
NU menerapkan teknik rukyatul hilal, yang melibatkan pemerian visual langsung atas keberadaan cakram bulan di sejumlah daerah di seluruh nusantara.
Meskipun pendekatannya didasarkan pada observasi, NU masih mengakui pentingnya kalkulasi astronomis untuk menetapkan awal bulan Syawal.
Oleh karena itu, metode ini mengandalkan observasi bulan sabit sehingga keputusan akhir dari NU hanya akan disampaikan usai Sidang Isbat yang diprakarsa pemerintah pada tanggal 29 Maret 2025.
Berikut adalah rangkuman tentang kapan perayaan Hari Raya Idul Fitri 2025 serta informasi mengenai sidang Isbat pemerintah, perkembangan terbaru dari Nahdlatul Ulama (NU) dan juga Muhammadiyah untuk tahun tersebut.
Ikuti berita terkini yang sedang ramai dibicarakan di Google News , Channel WA , dan Telegram .
0 Komentar