Tren Ghibli: Ahli Ingatkan Pentingnya Berpikir Secara Kritis Sebelum Membuat Ilustrasi

cimporong.com, JAKARTA -- Belakangan ini, media sosial dipenuhi oleh kreasi seni hasil dari kecerdasan buatan atau AI. Dari banyaknya ide segar dalam bidang kesenian tersebut, ada salah satu bentuk visual yang mendapat perhatian besar dan menjadi sorotan di platform-media digital: tren image buatan AI ini telah menciptakan gemuruh di kalangan pengguna internet. Ghibli.

Pada kereta itu, para pemakai kecerdasan buatan bisa merombak fotonya menjadi karya seni bertema Ghibli, baik untuk dirinya maupun anggota keluarganya serta sahabat-sahabatnya.

Ini mulai booming sesudah update terkini. Chat GPT milik OpenAI yang telah meningkatkan kapabilitasnya dalam membuat gambar, sehingga memungkinkan pengguna untuk merombak setiap foto menjadi sebuah karya visual yang menarik dan berbeda layaknya frame dari film Hayao Miyazaki.

Pepesan orang tampaknya sungguh-sungguh menikmati aliran positif ini tanpa khawatir akan adanya bahaya tersembunyi yang perlu mereka bayar nanti.

Menurut laporan dari Times Entertainment, sejumlah pakar menyebutkan bahwa walaupun trend tersebut terbilang menarik, tetapi trend ini juga membawa berbagai permasalahan privasi yang signifikan.

Walaupun tampak keren untuk menjadikan diri Anda tokoh di dunia seramai film-film Studio Ghibli, pakar kebijakan privasi menyampaikan peringatan bahwa tindakan tersebut bisa merugikan keselamatan informasi pribadi Anda.

Lantas seberapa besar risikonya?

Ada peluang bahwa, secara tidak sadar, pengguna bisa menyertakan lebih banyak informasi daripada yang diperkirakan. Oleh karena itu, di tengah perkembangan tren kesenian AI yang semakin pesat, terdapat alasan bagi seseorang untuk berhati-hati saat akan membagikan data diri ke dalam sistem tersebut.

Apakah ada tantangan privasi terkait dengan karya seni buatan kecerdasan buatan?

Walaupun ikut-ikutan tren untuk membuat gambar gaya 'Ghibli' kelihatan seru, pakar-pakar sudah mencatatkan keprihatinan berkaitan dengan nasib foto-foto itu selepas diposkan.

Proton, suatu wadah yang mengutamakan kerahasian informasi dan perlindungan datanya, menyampaikan pesan peringatan di X dengan tajuk unggahan mereka yaitu "Ancaman Bocornya Informasi Pribadi". Setelah Anda mendistribusikan gambar pribadi kepada sistem AI, kontrol atas penggunaan foto itu pun lenyap sebabnya nantinya dipakai sebagai bahan latihan bagi teknologi AI tersebut.

Sebagai contoh, gambar itu bisa dipakai untuk menghasilkan materi yang menjelek-jelekkannya seseorang atau difungsikan dalam hal penghinaan.

Pada dasarnya, begitu Anda memposting foto, foto tersebut sudah bukan lagi hak milik Anda. Foto tersebut bisa dipergunakan secara tak terduga atau tanpa persetujuan dari Anda, hal ini cukup membuat cemas di era modern saat ini.

Di samping itu, platform kecerdasan buatan biasanya memerlukan sejumlah besar data untuk melatih modelnya, yang dapat menyebabkan gambar pribadi Anda dipakai tanpa diketahui Anda.

Futurist dari Inggris bernama Elle Farrell-Kingsley juga mengungkapkan keprihatinannya melalui cuitan yang ia posting, di mana dia menuliskan: "Memposting gambar atau pemikiran pada perangkat AI dapat membuka peluang bagi eksposur terhadap metadata, lokasi, serta informasi pribadi lainnya—terlebih lagi untuk kalangan anak-anak. Terutama bila layanan tersebut tanpa biaya, maka Anda dan datadata Anda menjadi harga yang harus dibayar. Bila hal ini tidak masalah bagi Anda, silakan saja, namun lebih baik selalu waspada."

Walaupun begitu mengasyikkan untuk mengeksplorasi versi kamu di alam semesta yang terilhami oleh Studio Ghibli, tetap saja ada potensi bahaya dari pemanfaatan datamu.

0 Komentar