6 Satwa Langka yang Akan Anda Temukan saat Mendaki Gunung Kilimanjaro

Gunung Kilimanjaro Merupakan gunung tertinggi di Benua Afrika dengan ketinggian mencapai 5.895 meter dari permukaan laut yang berada di wilayah Tanzania. Walaupun Gunung Kilimanjaro masih termasuk dalam kategori gunung berapi aktif, bagian puncaknya justru ditutupi oleh lapisan salju loh!

Area Taman Nasional Gunung Kilimanjaro yang memiliki luas sekitar 1.688 kilometer persegi ini menjadi habitat bagi berbagai spesies hewan. Di antara jumlah tersebut, terdapat banyak jenis satwa. hewan Berikut ini merupakan beberapa spesies yang ditemukan di Gunung Kilimanjaro, semuanya memiliki keunikan tersendiri!

1. Galago

Juga dikenal sebagai bush babies , ini merupakan seekor primat nokturnal yang berukuran kecil dari famili tersebut. Galagidae . Mengutip Ultimate Kilimanjaro , hewan ini dinamai bush babies karena bunyinya mirip dengan menangis seorang anak kecil.

Mata besarnya membuat penglihatannya di malam hari menjadi tajam. Tidak hanya itu, hewan ini juga sangat gesit dan mampu melompat dari satu pepohonan ke pepohonan lain dengan mudah. Sebagian besar makanan mereka terdiri atas serangga, contohnya belalang dan laron.

2. Gagak berleher putih

Umumnya, bulu burung gagak sepenuhnya berwarna hitam, mulai dari ujung kepalanya sampai ujung kakinya. Akan tetapi, ada pengecualian seperti pada burung gagak berleher putih ( Corvus albicollis ). Di samping mempunyai pola warna putih di bagian leher belakang, paruhnya pun tergolong lebih tebal dibandingkan dengan kebanyakan burung gagak.

Dilansir Rosamond Gifford Zoo Burung ini terkenal akan kecerdasannya dan mampu mensimulasikan ucapan manusia dengan ketepatan yang luar biasa. Selain itu, mereka dapat mengenali berbagai macam warna serta menggunakan paruh untuk mengambil objek.

3. Bunglon bertanduk tiga

Bukan hanya mampu merubah warna, bunglon yang dikenal sebagai Trioceros jacksonii Ini punya tiga tanduk di kepalanya! Sama kayak dinosaurus itu. triceratops Yang telah musnah jutaan tahun silam, bukan begitu?

Hanya bunglon jantan saja yang mempunyai tanduk. Berdasarkan laman tersebut, San Diego Zoo Wildlife Alliance ,Tanduknya dipakai untuk melindungi daerahnya dan mengusir jantan lain yang mencoba masuk ke dalam teritori miliknya.

4. Monyet biru

Berikutnya adalah monyet biru ( Cercopithecus mitis Monyet yang sering ditemukan di hutan hujan Kilimanjaro, khususnya di area sekitar Big Forest Camp (titik perkemahan awal pada rute pendakian Lemosho), ternyata memiliki nama yang bisa membingungkan. Meskipun disebut demikian, binatang tersebut justru bertubuh berwarna abu-abu dengan bercak-bercak putih dan hitam.

Sebagian besar makacah biru dapat bertahan sampai umur dua puluh tahun. Namun demikian, jumlah mereka semakin berkurang akibat hilangnya tempat tinggal. Di samping itu, sejumlah warga lokal tetap saja menghadapi ancaman perburuan demi mendapatkan dagingnya.

5. Tikus padang berpola empat garis

Hewan lain yang dapat ditemui di area Gunung Kilimanjaro termasuk tikus rumput bersirip empat ( Rhabdomys pumilio Sepertimana adanya, spesies ini menampilkan empat jalur pada punggungnya, merentang dari leher sampai ke ekornya.

Ukuran tikus tersebut berkisar antara 18-21 sentimeter dalam hal panjang dan memiliki bobot sekitar 30-55 gram. Mereka tersebar secara luas; selain hidup di dataran tinggi dengan curah hujan yang melimpah, spesies ini juga dapat ditemui di area padang pasir kering. Tidak seperti kebanyakan mamalia penggerogoti lainnya, hewan ini cenderung lebih banyak beraktivitas pada waktu siang hari (berpolakemaman harian).

6. Monyet colobus

Yang terakhirlah monyet colobus yang berasal dari famili tersebut. Cercopithecidae Monyet yang sudah dewasa mempunyai bulu berwarna hitam dan bergaris putih, sedangkan untuk anaknya bermacamanya berwarna putih murni. Panjang ekornya cukup mengesankan yaitu sekitar dua kaki atau 61 sentimeter.

Pada habitat buatan, mereka dapat bertahan hingga umur 30 tahun. Namun, di alam bebas, masa hidup rata-ratanya hanya sekitar 20 tahun saja. Hal ini disebabkan oleh bahaya serangan pemangsa, pemburu ilegal, serta degradasi hutan yang terus-menerus mengancami kelangsungan hidup mereka.

Nah, itulah beberapa hewan Menakjubkan yang dapat diamati ketika mendaki Gunung Kilimanjaro di Tanzania, Afrika. Apakah Anda berencana untuk mengunjungi satwa-satwa itu dalam lingkungan alami mereka?

0 Komentar