
cimporong.com , JAKARTA - Dua bank milik negara BBRI dan BMRI telah menunjuk politisi untuk menjabat sebagai komisaris pada masa jabatan berikutnya.
Sebagaimana telah dikenal, minggu ini keempat bank milik negara mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan. Acara pertama diawali oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), yang melangsungkan RUPS Tahunannya pada hari Senin (24/3/2025). Di sela-sela acara tersebut, pihak perusahaan juga memperkenalkan sejumlah komisaris dan direksi terbaru mereka.
Di posisi komisaris, perusahaan induk holding BUMN ultramikro ini memutuskan untuk mengurangi jumlah komisarissignifikan. Mereka hanya menetapkan lima tempat duduk komisaris, berkurang dibanding masa lalu yang memiliki sembilan komisaris.
Perhitungan Pendapatan Negara dari Bagi Hasil Bank Milik Negara (BRI, Mandiri, BNI, BTN)
Secara profil, BRI memposisikan individu dengan beragam latar belakang. Di antara para profesionalnya, bank ini menunjuk Kartika Wirjoatmodjo—yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)—dan Parman Nataatmadja untuk menduduki posisi penting seperti komisaris di PT Pegadaian. Kedua tokoh tersebut bertugas sebagai Ketua Komisaris serta Wakil Ketua Komisaris dan Komisaris Independen. Sementara itu, Karitka kini tengah melanjutkan masa tugasnya yang kedua, menggantikan tempat Rofikoh Rokhim, mantan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.
Di samping itu, BRI juga menunjuk beberapa petinggi, yaitu Helvi Yuni Moraza sebagai wakil menteri untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dia pernah menjadi sekretaris jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Korwil Kabupaten Tangerang. Kini, dia duduk dalam posisi komisaris, mengambil alih dari jabatan sebelumnya milik Agus Riswanto, seorang ahli hukum profesional. Selanjutnya ada pula Rabin Indrajad Hattari yang berperan sebagai sekretaris kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
: Pejabat dari BI Menjadi Anggota Dewan Komisaris di Bank BUMN, Perhatikan Independensi yang Semakin Lemah
Pernyataan tersebut disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan setiap perusahaan. Sebagai contoh, BRI sudah mengangkat Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza sebagai komisar.
Penunjukkan tokoh dari partai Gerindra tersebut telah menggantikan posisi Agus Riswanto, seorang profesional dalam bidang hukum, serta Rabin Indrajad Hattari yang berperan sebagai Sekretaris Kementerian BUMN.
: Perbedaan Tingkat Dividen pada Saham-saham Bank BUMN (BBRI, BMRI, BBNI, dan BBTN)
Selanjutnya, BBRI juga mengangkat Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bidang Perdagangan dan Perindustrian Lukmanul Khakim sebagai Komisaris Independennya.
Lukmanul yang sempat berpasangan dengan Luluk Nur Hamidah menjadi calon wakil gubernur Jawa Timur pada Pilkada 2024. Kini, dia diangkat sebagai Komisaris Independen di BBRI.
Pada saat yang sama, Bank Mandiri alias BMRI memilih pula seorang tokoh politikus agar dapat berperan sebagai komisaris. Tokoh tersebut ialah Zainudin Amali.
Ia adalah seorang politikus dari partai Golkar dan bertugas sebagai wakil ketua PSSI untuk periode 2023 sampai 2027. Di BMRI, Zainudin mengemban posisi sebagai wakil komisaris utama serta komisaris independen.
Sebelumnya, para politikus yang menduduki posisi di perusahaan milik negara tersebut adalah Grace Natalie dan Fuad Bawazer. Para pemimpin dari Partai PSI ini ditugaskan untuk menjadi komisar di Mind ID mulai bulan Juni tahun 2024.
Berikut ini adalah daftar politisi yang telah memperoleh posisi dalam dewan pengawas perusahaan milik negara:
Komisaris Bank Rakyat Indonesia (BRI), Helvi Yuni Moraza dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
Komisaris Independen dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), Lukmanul Khakim (PKB)
Wakil Ketua Umum serta Komisaris Bebas dan independen Zainudin Amali dari partai Golkar
Komisaris dari Mind ID Grace Natalie (PSI)
Ketua Komisi Utama atau Independennya adalah Fuad Bawazier dari Partai Gerindra.
0 Komentar