
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) telah secara resmi memilih Hery Gunardi untuk menjadi Direktur Utama terbarunya, mengambil alih posisi dari Sunarso. Keputusan ini pun mendapat persetujuan selaras dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang berlangsung pada hari Senin tanggal 24 Maret.
Sebelum ditunjuk untuk mengelola BRI, Hery berperan sebagai Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) atau BSI mulai tahun 2021. Meskipun demikian, Hery bukanlah pemula dalam industri perbankan.
Dalam pernyataan formalnya, Hery menyampaikan bahwa dia bersedia menerima tanggung jawab baru dengan sepenuh hati. Dia menekankan bahwa baik memimpin BSI maupun BRI memiliki inti yang serupa yaitu sama-sama bertujuan untuk meningkatkan ekonomi negara melalui perkembangan industri perbankan, meskipun bidangnya berbeda. Kini BSI berkonsentrasi pada perbankan syariah sementara BRI lebih difokuskan pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Hery mengungkapkan rasa syukurnya dapat ikut serta dalam membangun perekonomian negara secara khusus di sektor perbankan lewat segala pengalamannya hingga saat ini," demikian disampaikan pada hari Selasa, 25 Maret.
Riwayat Karir Hery Gunadi dalam Dunia Perbankan
Dalam sektor perbankan nasional, Hery tidak bisa dipandang remeh. Dia dikenal memiliki catatan kerja yang panjang dan prestise tinggi. Laki-laki asli Bengkulu tersebut mengawali kariernya sebagai pegawai perbankan di Bank Bapindo tahun 1991.
Selama periode 1998 hingga 1999, Hery berperan sebagai bagian dari Tim Merger yang bertugas menyatukan keberadaan Bank Mandiri. Pada masa krisis finansial tersebut, pihak pemerintahan menyetujui penggabungan empat institusi perbankan yakni Bank Bapindo, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, serta Bank Exim untuk membentuk entitas perbankan baru bernama Bank Mandiri.
Hery merupakan orang yang mengurus pembentukan PT AXA Mandiri Financial Services (AMFS), yakni perusahaan asuransi hasil kerjasama antara Bank Mandiri dengan AXA Group dari Prancis (2002-2003). Kemudian di tahun 2006, dia diberi kepercayaan untuk memimpin segmen manajemen kekayaan di Bank Mandiri, dan kariernya semakin berkembang pesat sampai ia menjadi Direktur dan akhirnya Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank Mandiri pada periode September-Oktober 2020.
Beberapa jabatan penting dalam manajemen seperti Direktur Mikro dan Ritel, Direktur Konsumen, Direktor Distribusi, Direktur Bisnis Kecil & Jaringan, serta Direktur Transaksi Konsumen & Perbankan Ritel pernah disandang oleh Hery selama berkarir di Bank Mandiri. Pada periode April 2013 sampai Januari 2015 ketika ia mengambil alih sebagai Direktur Mikro dan Perbankan Ritel, Hery berhasil mendorong Bank Mandiri untuk menyediakan pinjaman mikro sebesar Rp 35 triliun.
Dia juga mengelola cabang dari proses pengecekan ulang bisnis dan memperbarui unit bisnis perbankan ritel dan mikro milik Bank Mandiri. Karena inovasi yang dia kelola pada tahun 2014, Bank Mandiri diakui sebagai Pemenang Terbaik Perbankan Ritel Dalam Negeri Tahun Ini Indonesia versi The Asian Banking & Finance.
Selama menjabat sebagai Direktur Bisnis Kecil & Jaringan di Bank Mandiri (Maret 2018-Mei 2019), Hery mendorong pertumbuhan penyaluran kredit ritel yang mencapai total portofolio sebesar Rp 214 triliun. Prestasi ini meliputi pemberian kredit bagi segmen mikro dan juga segmen usaha kecil hingga menengah (UKM).
Saat bekerja di Bank Mandiri, Hery berhasil mengantarkan bank ini memperoleh beberapa prestasi penting, seperti anugerah Best Service Excellence yang diberikan oleh Marketing Research Indonesia untuk periode sepuluh tahun berturut-turut mulai tahun 2007 hingga 2017. Selain itu, ia juga sukses membuat Bank Mandiri menduduki posisi ke-11 sebagai salah satu dari 500 perusahaan terbaik global berdasarkan kondisi tempat kerjanya atau disebut dengan World Best Employer pada tahun 2018.
Berdasarkan berbagai pengalamannya, Hery akhirnya diminta untuk mengawasi kelahiran BSI melalui proses merger dari tiga bank syariah yang merupakan bagian dari perusahaan anak milik Badan Usaha Milik Negara: PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah. Ia juga dipilih menjadi Direktur Utama pertama pada salah satu institusi keuangan syariah terkemuka di tanah air.
Penunjukan tersebut diambil oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang jatuh pada tanggal 15 Desember 2020, dan mulai berlaku secara resmi pada 1 Februari 2021. "Pengalaman selama menjalani kariernya akan menjadi aset berharga bagi langkah maju bersama BRI, sambung dia, guna meneruskan prestasi yang telah dicapai para pemimpin sebelumnya," ungkap Hery.
Dia mengungkapkan bahwa salah satunya yang akan ditingkatkan adalah proses transformasi budaya dan digital. Menurut Hery, dia berkomitment untuk mendorong semua insan BRILian agar menjadi bakat unggul dalam bidang mereka, didukung oleh rasa percaya diri serta daya saing yang kuat.
"Harapan saya agar kedepannya BRI tetap berkembang dan menyediakan manfaat ekonomi serta sosial secara seimbang sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan cara mempersembahkan faedah dan sumbangan yang berkesinambungan untuk perekonomian Indonesia," ungkap Hery pada pernyataan formal setelah diumumkan sebagai Direktur Utama baru seperti dilansir Selasa (25/3).
Selain Hery, RUPST BRI juga memilih Agus Noorsanto untuk menjadi Wakil Direktur Utama. Sebelum ini, Agus berperan sebagai Direktor Bisnis Wholesale dan Institusi Keuangan di bank dengan total aset tertinggi di Indonesia tersebut.
Riwayat Karir Hery Gunadi dalam Bidang Perbankan
Hery Gunardi telah mengawali kariernya di bidang perbankan tanah air ketika bekerja di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) tahun 1991. Dia kemudian menjadi bagian dari tim yang turut serta dalam proses penggabungan empat bank untuk membentuk Bank Mandiri pada 1999.
Di Bank Mandiri, Hery mengemban beberapa peran penting seperti Direktur Mikro dan Perbankkan Usaha, Direktorat Perbankkan Konsumen, Direksi Distribusi, serta Direktur Bisnis UKM & Jaringan. Pada tahun 2020, ia naik pangkat menjadi Wakil Direktur Utama. Sebelum diangkat sebagai Direktur Utama Bank Syariah Mandiri pada tahun tersebut, dia juga menjalani tugas sementara sebagai Plt Direktur Utama Bank Mandiri.
Setelah itu, Hery berperan sebagai figur penting dalam penggabungan tiga lembaga perbankan syariah yang dimiliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, serta BRI Syariah. Hal ini menghasilkan pendirian PT Bank Syariah Indonesia Tbk pada tahun 2021. Dia pun ditunjuk sebagai Direktur Utama pertama dari institusi perbankan syariah terkemuka di Indonesia tersebut.
Capaian dan Prestasi
Selama mengabdi di industri perbankan, Hery sudah meraih banyak prestasi. Ketika menempati posisi Direktur Mikro dan Perbankan Eceran di Bank Mandiri (2013-2015), dia sukses mendistribusikan pinjaman mikro senilai 35 triliun rupiah dan memodernisasi aliran kerja dalam bidang perbankan ritel. Karena pengarahannya, Bank Mandiri menerima predikat tersebut. Bank Ritel Domestik Terbaik Tahun Ini di Indonesia dari The Asian Banking & Finance tahun 2014.
Sebagai Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan di Bank Mandiri dari tahun 2018 hingga 2019, Hery berupaya meningkatkan pinjaman kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) serta sektor ritel yang memiliki jumlah portofolio senilai Rp214 triliun. Selain itu, ia berhasil mendukung Bank Mandiri meraih beberapa prestasi. Best Service Excellence dari Marketing Research Indonesia selama sepuluh tahun berturut-turut (2007-2017).
Kecapaianya mengelola BSI juga tidak terlepas dari ide-idenya serta perubahan digital yang dilaksanakannya. Dalam masa jabatannya ini, BSI merilis beberapa produk jasa dengan basis teknologi guna mendorong partisipasi ekonomi Islam di tanah air.
Berdasarkan pengalamannya yang luas, Hery sangat yakin bisa mendorong pertumbuhan BRI lebih jauh lagi. "Saya percaya bahwa pengetahuan dari seluruh rangkaian kariernya akan menjadi aset berharga bagi langkah maju di samping BRI serta mempertahankan prestasi-prestasi yang telah dicapai para pemimpin sebelumnya seperti Pak Sunarso dalam hal mengubah budaya dan teknologi," ungkap Hry.
Hery Gunardi dilahirkan di Bengkulu pada tahun 1962. Dia menamatkan studi Sarjananya di Universitas 17 Agustus 1945 dalam disiplin Administrasi Bisnis (1987) dan kemudian mendapatkan gelar Magister dari University of Oregon, AS, khususnya dalam Bidang Keuangan dan Akuntansi (1991). Beliau memperoleh derajat Doktoralnya dari Universitas Padjadjaran pada tahun 2021.
0 Komentar