
Laksamana.id - Dikenal sebagai negeri dengan industri otomotif nomor satu globally, hambatan lalu lintas di Jepang kurang umum.
Satu alasan mengapa penduduk di sana hampir tidak pernah memakai mobil atau motor dalam keseharian mereka.
Sebagian besar warga Jepang yang bertempat tinggal di pusat perkotaan cenderung melakukan aktivitas dengan mengandalkan sistem transportasi publik, utamanya adalah kereta. Bahkan ada pula yang lebih memilih bersepeda sebagai mode of transportation mereka.
Bowi Kristianto, Direktur dari Akademi Mengemudi Japon-Indonesia (JIDS), menyebutkan bahwa biaya operasional untuk mobil pribadi di Jepang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan memanfaatkan sarana angkutan publik.
"Biaya parkir untuk kendaraan roda empat di tempat itu cukup tinggi, sedangkan angkutan publik yang disediakan pemerintah memiliki tarif terjangkau, serta dirasakan lebih aman dan nyaman ketika dipakai," ungkap Bowo seperti dikutip dari Kompas.com beberapa waktu lalu.
Bowo menyebutkan bahwa situasi itu menjadikan penduduk kota cenderung lebih suka menggunakan sarana transportasi publik dibandingkan dengan kendaraan pribadi.
"Meskipun begitu, bagi warga desa, menggunakan kendaraan pribadi masih menjadi prioritas utama untuk mendapatkan aksesibilitas mudah ke wilayah lain," jelas Bowo.
Oleh karena itu, menurut Bowo, tingkat kesibukannya di jalanan kota-kota besar di Jepang masih bisa dikontrol dengan baik, sehingga hambatan lalu lintas seperti macet menjadi hal yang langka.
0 Komentar