Jaga pikiranmu terhindar dari demensia melalui kebiasaan sederhana ini! Dari gaya hidup makan sampai latihan otak, mulailah sedini mungkin demi kesejahteraan otak Anda.
Laksamana.id Menurunkan Resiko Penyakit Alzheimer Sebanyak 42 Persen: Mungkin Inilah Caranya Yang Sederhana!
Apakah Anda tahu bahwa level gula darah yang tinggi dapat memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan otak Anda? Bila kadar glukosa dalam darah tetap tinggi meski sudah lewat malam tanpa makan pagi.
Itu mungkin menandakan Anda mengalami keadaan pradiabetes, yang merupakan langkah mendekati diabetes jenis 2.
Berdasarkan statistik, kira-kira 88 juta individu di Amerika Serikat mengalami keadaan tersebut, namun ironinya, hampir 84% dari mereka belum menyadari risiko yang dihadapi.
Artinya satu di antara setiap tiga orang dewasa memiliki risiko terkena diabetes, kondisi ini sebenarnya berkaitan erat dengan gangguan kognitif, seperti demensia.

Riset terbaru dari Inggris menyimpulkan bahwa tingginya level glukosa dalam darah dapat berkaitan dengan pengurangan kemampuan otak, meskipun belum ada gejala diabetes tipe 2. Hasil studi tersebut mendapat sorotan lebih lanjut di kalangan profesional medis.
Apa Kata Penelitian?
Studi yang dijalankan oleh para ahli dari University College London (UCL) pada sekitar 500.000 individu berusia rata-rata 58 tahun mengungkapkan bahwa peserta dengan level glukosa darah tinggi mempunyai kemungkinan penurunan fungsi kognitif sampai 42% lebih besar selama empat tahun pengamatan.
Lebih dari itu, risiko demensia vasokuler (pengurangan kemampuan otak disebabkan oleh aliran darah yang terhambat menuju otak) naik hingga 54%.
Walaupun studi ini bersifatobservasional dan tidak berupa uji klinis, hubungan antara kadar gula darah yang tinggi dengan masalah pada otak menjadi semakin terlihat.
Memang dijelaskan bahwa diabetes dapat menaikkan peluang terjadinya masalah pada fungsi otak, sehingga walaupun kami belum bisa mengonfirmasi dengan pasti, tetap ada dasar yang cukup untuk waspada.
Gula Darah serta Hubungannya dengan Kesehatan Otak
Kadar gula darah yang tinggi, seperti yang ditemui dalam situasi pre-diabetes dan diabetes, bisa menyebabkan darah menjadi lebih tebal dan lengket. Ini dapat mencegah aliran darah menuju berbagai organ tubuh, termasuk otak.
Sehingga, otak kekurangan oksigen dan gizi penting agar dapat bekerja secara optimal.
Apakah Yang Dapat Anda Lakukan?
Berikut ada sejumlah cara sederhana yang dapat Anda terapkan guna menurunkan peluang tersebut serta meningkatkan keadaan kesehatan secara menyeluruh:
1.Perbaiki Pola Makan
Dimulai dengan membatasi jajanan cepat saji, yang umumnya kaya akan gula namun rendah nutrisi.
Pusatkan perhatian pada konsumsi makanan alami, misalnya buah-buahan, sayuran, serta sumber protein terbaik. Tidak perlu khawatir mengonsumsi lemak sehat, tetapi jauhi lemak trans yang merugikan.
2.Cobalah Puasa Intermiten
Puasa bergantian dapat menjadi metode yang baik untuk menormalkan kadar glukosa dalam darah selama Anda masih memasukkan cukup zat gizi ketika sedang berbuka. Lebih penting lagi adalah fokus pada jenis makanan yang dikonsumsi, tidak hanya dengan melacak jumlah kalorinya saja.
3.Olahraga Teratur
Upayakan untuk melakukan olahraga secara rutin setiap harinya, bahkan jika itu hanyalah jalan kaki saja. Hal yang paling utama ialah menjaga kekonsistenanmu dalam hal ini—hindari membanding-bandingkan kemajuanmu sendiri dengan oranglain.
4.Prioritaskan Tidur
Istirahat yang memadai amatlah vital bagi proses metabolisme dalam tubuh serta dapat menekan hasrat mengonsumsi makanan tidak sehat pada hari berikutnya.
Mengapa Perubahan Ini Penting?
Dengan merombak kebiasaan makan serta cara hidup, Anda bukan saja menekan peluang terkena diabetes, namun juga memperbaiki taraf hidup dan kesejahteraan umum.
Meskipun riset lebih lanjut menunjukkan bahwa prediabetes mungkin tidak menjadi faktor utama dalam penurunan fungsi kognitif, Anda masih akan merasakan manfaat dari modifikasi pola hidup yang lebih baik.
Adakah bahaya? Bisa jadi, namun apa yang akan Anda peroleh adalah tubuh yang lebih bugar dan usia hidup lama.
Tentunya, itu jauh lebih bermanfaat dibandingkan dengan sekadar menantikan kepastian informasi.
Hasilnya, studi ini mengindikasikan adanya kaitan antara kadar gula darah yang tinggi dengan penurunan fungsi otak, walaupun masih belum jelas apakah kondisi tersebut merupakan penyebab langsung dari demensia.
Tetapi, bukan jauh lebih baik jika kita mengambil tindakan preventif dari awal ini dengan meningkatkan pola makan, rutin olahraga, serta menjaga gaya hidup yang sehat?
Dengan beberapa penyesuaian sederhana, Anda dapat mengurangi risiko masalah kesehatan serius dan, lebih dari itu, meningkatkan kualitas hidup Anda. (TribunSytle.com/ yourtango.com/ Aris)
0 Komentar