Kampung Terih: Surga Tersembunyi yang Menawarkan Kenyamanan dan Hiburan di Nongsa, Batam

cimporong.com - Desa Terih adalah salah satu tempat favorit yang terletak di Batam.

Kehadiran Kampung Terih sebagai destinasi pariwisata pastinya tidak perlu dipertanyakan lagi.

Lebih dari itu, Kampung Terih telah lama menjadi destinasi wisata favorit untuk penduduk lokal.

Kampung Terih terletak di Jalan Ketapang, Sambau, Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau.

Kepulauan Krasian yang berada di Kotabaru, Kalimantan Selatan menawarkan pengalaman perjalanan liburan seru dan cocok bagi para backpacker.

Menuju ke kawasan Kampung Terih sebenarnya mengharuskan kita melakukan perjalanan yang cukup jaraknya.

Karena posisi Kampung Terih tidak berada di pusat kota.

Namun, perjalanan jauh ke Desa Terih akan sebanding dengan pesona yang disajikan.

Apabila ditempuh dari Batam Centre, dibutuhkan waktu sekitar 30 hingga 45 menit untuk mencapai Kampung Terih dengan berkeliling menggunakan kendaraan.

Anda akan melintasi jalanan berlajur ganda yang terletak di belakang pemakaman warga setempat Nongsa serta pemakaman etnis Tionghoa tersebut.

Cerita Menarik Pedagang Rujak di Siak: Batu Ajaib untuk Menghaluskan yang Membuat Dagangannya Laris

Selanjutnya Anda akan melihat gerbang desa Terih. Tarif untuk memasuki desa Terih kurang lebih adalah 5000 rupiah.

Di lokasi tersebut, Anda bisa mengunjungi sejumlah tempat fotogenik. Mulai dari panorama lautan, matahari terbenam, hingga atmosfer kota dari jarak tertentu.

Kampung Terih berpartisipasi dalam suksesnya penyelenggaraan Asian Games 2018 dengan menyiapkan area foto bernoda tulisan Asian Games.

Bukan hanya teks saja, di sana terdapat pula bendera dari berbagai negara peserta Asian Games. Jangan lupakan juga gambarnya Maskot Asian Games.

Yang terkini pula, Kampung Terih menawarkan aktiviti panahan kepada mereka yang berminat serta ingin menguji kemahiran dalam memainkannya.

Khas karena adanya pohon bakau, di sini terdapat pula pohon-pohon besar yang menjulang tinggi hingga tak mengherankan apabila ada rumah pohon.

Kebun Raya Balangan, Destinasi Pendidikan di Paringin, Balangan, Kalsel dengan Beragam Tumbuhan Unik dan Jarang Ditemui

Tetapi apa yang membedakannya adalah dekorasi di atas pohon tersebut.

Mantan rumah pohon yang dulunya didekorasi dengan payung kini dipercantik dengan layangan beraneka warna.

Berada tepat di sebelah rumah pohon terdapat area fotografi bernuansa putih keseluruhan.

Dari gerbang kayu yang telah di cat putih, jembatan berwarna putih, dan area duduk juga terbuat dari kayu dengan warna putih.

Dan terdapat dekorasi kerangka burung di sebelah kiri dan kanan tempat Duduknya.

Di sisi lain terdapat pula pigura beraneka warna yang dibuat dari kayu dengan beragam dimensi.

Berdekatan dengannya terdapat area fotografi yang dipenuhi payung beraneka warna.

Di tempat ini, para pengunjung pun dapat menyewa hammock guna beristirahat sambil menikmati kebisingan desa tersebut.

Di dekat tempat foto payung-payungan, terdapat pula area lain yang dipenuhi dengan berbagai macam topi fedora berwarna-warni untuk difoto.

Martabak Legend di Pasar Kaget Cipta Karya Pekanbaru: Harga Terjangkau, Rasa Lezat, dan Menghadirkan Kenangan Manis

Sepanjang jalannya di area tersebut tak lepas dari adanya pondok serta tempat duduk yang dilengkapi meja kayu di bagian tengah.

Pengunjung juga dapat menyaksikan kalimat-kalimat menawan sepanjang rute perjalanan dan bahkan berkesempatan mengambil gambar bersama teks-teks yang tertera pada papan tersebut.

Menjelajahi Hutan Mangrove Menggunakan Perahu

Kampung Terih yang dikitai oleh hutan mangrove ini, diubah oleh para manajernya menjadi destinasi indah untuk wisata maupun berselfie ria.

Di kawasan mangrove, terdapat sebuah jembatan dengan panjang 200 meter yang dilengkapi tulisan unik di seluruh bagian mulai dari awal sampai akhir, dekorasi berupa topi-topi, serta nama-nama spesies pohon bakau.

Atmosfernya tenang dan Anda dapat menyaksikan hutan mangrove dengan jelas.

Pengelola tempat tersebut menyediakan pilihan tambahan untuk Anda yang berminat mengunjungi hutan mangrove, yakni dengan memanfaatkan perahu.

Anda dapat menjelajahi hutan mangrove dengan kenyamanan yang meningkat.

"Kami juga menghadirkan wisata pendidikan di tempat ini. Bagi institusi atau komunitas yang berminat mempelajari lebih lanjut tentang mangrove, teknik tanamnya, serta proses pembiayaannya. Tak ketinggalan, aktivitas melepaskan penyu pun tersedia," jelas Nunung pengelola Kampung Terih, Nongsa.

Area di dekat pantai yang menuju ke lautan menjadi lokasi sempurna untuk mengambil gambar.

Khususnya pada waktu senja, pemandangan mataharinya luar biasa menakjubkan ketika sang surya nampak berada persis di hadapan desa tersebut.

Ditambahkan dengan lukisan kampung teri yang dibuat dari kayu di pusat pesisir, hal ini menjadikan lautan tampak lebih memesona, terlebih pada saat senja.

Bagi pecinta berkemah, Anda dapat menikmati kegiatan luar ruangan tersebut di tempat itu.

Cukup pinjam tendanya apabila Anda belum memiliki satu. Para pengunjung akan menikmati sensasi berkemah di atas permukaan air, lebih spesifik lagi di pinggir pantai.

Berbaring diatas balok-balok kayu yang dirakit menjadi perahu, pasti akan mengalami sensasi bergoyah seperti ayunan ombak lautan, diselingi dengan irama bunyi semburan air laut dan hembusan angin yang membawa kedamaian.

Atmosfer yang penuh harapan ini menjadi lebih menyenangkan ketika diselimuti oleh kegelapan malam.

Mengamati sinaran lampu yang menerangi barisan bangunan di Kawasan Pusat Kota Batam.

"Tenda dapat dibawa sendiri, namun kami juga menawarkan sewa tenda untuk mereka yang ingin berkemping di area tepi pantai atau kemah apung," jelas Bams selaku salah satu pengelolanya.

Bukan hanya kamping terapung, tapi juga dapat menikmati pengalaman unik melalui ayunan tersebut.

Bila ayunan umumnya hanyalah sebidang kayu yang bergoyah dan dapat bergerak ke depan-belakang, di desa wisata kampung Terih, para tamu justru akan mencoba perahu yang bisa berayun.

Perahu ini dirancang khusus untuk berayun ketika Anda duduk di atasnya. Tidak jauh dari tepi pantai, tentu saja, pada waktu air pasang, perahu tampak seperti mengapung di permukaannya.

Setelah capek berjalan-jalan, Anda tak perlu risau akan dahaga sebab di desa Terih terdapat pedagang makanan dan minuman yang sangat bervariasi.

Di akhir pekan, Anda dapat menikmati berbagai hidangan yang diolah dari hasil laut dengan harga yang bersahabat kantong.

Para pengunjung dapat menikmati hidangan khas dari kuliner setempat, dan sajian yang paling populer di desa ini adalah ketannya.

Namun bila berminat untuk mencicipi kepiting, sebaiknya lakukan pemesanan terlebih dahulu supaya para nelayan dapat menyiapkannya dengan baik. Pasalnya, kepiting yang tersedia pastinya masih segar.

Kampung Terih mendapat dukungan dari sejumlah resor di Nongsa Batam karena menyajikan atmosfer yang unik.

"Bahkan terdapat seorang turis asal Belanda yang memancing di kampung Terih dan mengatakan bahwa Indonesia indah," jelas Nunung ketika berbicara dengan Tribun.

Baru-baru ini, Kampung Terih menerima kunjungan dari pihak Bank Indonesia. Aktivitasnya meliputi penanaman mangrove, pembersihan lingkungan, dan melepaskan penetasan telur penyu ke laut.

Di samping itu, BI pun memberikan bantuan secara simbolis ke desa Terih tersebut.

"Akan ada pengembangan konter lapak oleh-oleh khas Kampung Terih yang terinspirasi dari budaya setempat. Lapak ini bertujuan untuk melibatkan para wanita desa dalam pengerjaannya serta mendapat dukungan tambahan dari Genpi. Target penyelesaian proyek adalah akhir pekan kedua September. Selanjutnya, kerjasama dengan agen perjalanan Bali direncanakan untuk menarik lebih banyak wisatawan asing dari China. Seri aktivitas tersebut mencakup pertunjukan tarian tradisional, eksplorasi hutan bakau, sampai hiburan berupa tarian kreasi modern," jelasnya.

Mengabadikan Kisah Sejarah dan Agama

Kampung Terih yang merupakan desa wisata memiliki berbagai cerita tentang sejarah, agama, dan bahkan asal-usul namanya.

Menurut cerita dari Nunung, pemilik Kampung Terih menyebutkan bahwa istilah terih berasal dari bahasa Melayu dan memiliki makna sebagai kerikil.

Batu-batu yang berada di tepi pantai itu mengandung batu terik tersebut. Karena alasan itulah tempat ini dikenal dengan nama Kampung Terik.

Kampung Terih pun memiliki latar belakang sejarah tersendiri.

Kampung Terih yang memiliki jumlah 34 Kepala Keluarga ini sebenarnya dulunya merupakan lokasi penyimpanan senjata-senjata Perang Jepang selama Perang Dunia II.

"Batuan itu masih ada. Ini tidak hanya terjadi di sini saja. Di belakang yang dekat dengan rumah penduduk pun ada. Informasi ini didapat dari cerita para penduduk yang telah lama menetap di kampung Terih," jelas Bams.

Pengunjung dapat mempelajari tempat bersejarah dan melakukan ziarah agama, karena ada pemakaman lama yang dekat dengan mesjid di kampung Terih.

Telah diketahui bahwa kuburan itu merupakan yang terkini kedua di Batam sesudah kuburan di Tanjung Uma, dengan perbedaan waktu kurang lebih tiga tahun.

Berdasarkan keterangan penduduk setempat di wilayah Nongsa, lokasi tersebut diyakini sebagai tempat pemakaman Datuk Ternate atau Makam Datuk Janati.

Di area pemakaman Datuk Ternate itu, terdapat pula tiga kuburan dengan ukuran lebih kecil.

Pantai Lailiang yang terletak di bagian barat Sumba, Nusa Tenggara Timur menyajikan ombak-ombak menawan dengan gelombang yang mengagumkan.

Berdasarkan kisah penduduk setempat, makam itu merupakan tempat pemakaman para putri, salah satunya juga memberi nama untuk sebuah pulau di bagian luar Nongsa.

Penduduk Kampung Terih pada mulanya menetap di Pulau yang berada tepat di hadapan Kampung Terih yakni Pulau Kampung Berteduh.

Namun sekitar dekade 1970-an, mereka mulai meninggalkan pulau itu dan lebih memilih menetap di Desa Terih supaya anak-anaknya dapat dengan mudah menghadiri sekolah. Saat ini, jumlah penduduk Desa Terih mencapai 34 Kepala Keluarga.

(TribunBatam.id/andriani)(cimporong.com/mym)

Artikel ini sebelumnya dipublikasikan di TribunBatambid berjudul Pengunjungan ke Kampung Terih, Nikmati Atmosfer Hutan Bakau dengan Perahu Tradisional

0 Komentar