
cimporong.com - Baru-baru ini, Kemendag bersama Bareskrim Polri mengekspos penipuan di SPBU Sentul Bogor, tempat mereka dapat memanipulasi jumlah bahan bakar yang diberikan kurang dari yang seharusnya.
Mode ini memberi kesempatan kepada manajer SPBU untuk mengurangi volumetrik bahan bakar dengan cara yang dapat dioperasikan dari jarak jauh, menyebabkan takaran bensin berkurang kira-kira 4% atau setara dengan sekitar 750 milliliter tiap 20 liter.
Berdasarkan hasil penemuan itu, Kementerian Perdagangan bersama dengan Biro Resor Polisi mengunci SPBU tersebut dan menghentikan kegiatannya sampai batasan waktu yang belum diumumkan.
Agar terlindungi dari penipuan, orang-orang harus lebih berhati-hati ketika membeli bensin.
Kemudian, bagaimana kita bisa mengenali jika sebuah SPBU mempraktikkan tindakan curang dalam hal pengukuran bahan bakar?
Cek kesesuaian volume
Heppy Wulansari dari Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga menyebutkan bahwa cukup rumit untuk mengenali karakteristik SPBU yang tidak jujur.
Heppy mengatakan bahwa pelanggan yang paling dapat menyadari hal tersebut adalah mereka yang mendapatkan jumlah bensin di SPBU kurang tepat ukuran.
"Heppy mengatakan bahwa konsumen mungkin dapat menentukan adanya ketidakadilan atau tidak," saat dia dihubungi. cimporong.com , Sabtu (22/3/2025).
Kemudian, cimporong.com Melakukan pencarian di media sosial guna mengenali langkah-langkah yang diambil oleh pengguna medsos dalam memeriksa volume bahan bakar yang mereka beli dari dispenser SPBU.
Ditemukan, akun X bernama @Me************* mengatakan bahwa dia pernah membelikan bahan bakar dalam botol minuman dengan kapasitas 600 ml.
Tetapi, di dispenser SPBU tertulis 1 liter, sang uploader pernah mengeluh, tetapi akhirnya memutuskan untuk tidak menambah panjang masalah.
" Setelah itu, saya membeli botol air mineral berukuran 600 ml dari sebuah toko depan hotel. Saya minta untuk mengisi penuh botol tersebut dan membayar sesuai dengan jumlah yang ditampilkan pada mesin pengisis. Namun ternyata, nomor yang muncul di layar masih menunjukkan harga untuk satu liter atau seharga 12ribu rupiah. Saya pun protes kepada penjual, "Mas, kan hanya menggunakan botol 600 ml saja, tidak mencapai satu liter." Tetapi sang penjulan bersikeras bahwa nominal yang ada di monitor adalah untuk satu liter. Akhirnya, daripada bertengkar lebih lanjut, saya tetap membayar untuk satu liter bahan bakar. @Me************* menulis di akun X pada 9 September 2024 melalui cuitannya yang ke-9.
Berikut ini adalah pemberitahuan bahwa pembelian bahan bakar menggunakan wadah yang tak cocok dengan aturan Pertamina dilarang dan sebaiknya dihindari karena bertentangan dengan tata cara resmi.
Bagaimana melaporkan apabila terdapat petugas SPBU yang tidak bertanggung jawab?
Jika menemui sebuah SPBU yang tidak jujur dalam mengukur volume bahan bakar, Heppy berharap masyarakat dapat langsung melapor ke Pusat Panggilan Pertamina di nomor 135.
"Heppy mengatakan bahwa untuk laporan nomor 135, tiket yang telah dibuat oleh agen pusat panggilan kami akan ditangani dengan cepat oleh tim Pertamina guna memverifikasi dugaan tersebut," katanya.
Dia menyebutkan bahwa bila benar adanya penipuan, Pertamina akan mengambil alih pengoperasian SPBU itu.
"Sementara itu, kita tetap berkolaborasi dengan Kemendag dan Bareskrim Polri guna memastikan tak ada SPBU yang bermasalah," tambahnya.
0 Komentar