Habit-habit kecil yang sering tidak diperhatikan dapat secara bertahap menghancurkan kesejahteraan mental Anda, Ketahui apa saja itu dan rubah sebelum terlalu telat.
TRIBUNSTYLE.COM - Dalam rutinitas sehari-hari, secara tidak sadar, kita kerap kali mengamalkan perilaku yang dapat memiliki efek negatif terhadap kondisi jasmani dan rohani.
Beberapa perilaku ini mungkin tampak remeh, namun bila diteruskan dapat menyebabkan masalah besar. Mari kita pahami serta hindari kebiasaan-kebiasaan tersebut!

1. Mengonsumsi Makan dalam Jumlah Berlebih Tanpa Pengendalian
Kebosongan, tekanan emosi, dan gaya hidup mengonsumsi makanan tak teratur kerap kali menyulut perilaku ngemil secara berlebihan pada individu tersebut. Meskipun sesekalinya merasai santapan dengan porsi ekstra bukanlah halangan, namun apabila kondisi itu menjelma rutinitas, maka dampaknya dapat melahirkan bermacam-macam gangguan fisik.
Dimulai dengan pikiran sadar saat menyantap hidangan. Amati motif di balik keinginan makanmu; apakah memang disebabkan oleh rasa lapar atau cuma sebagai cara meredam perasaan? Juga pastikan bahwa asupan makanan harum gizi terjaga sehingga badan selalu dalam kondisi fit serta berenergi.
2. Kurangnya Interaksi Sosial
Sebagai mahluk yang hidup berkelompok, manusia perlu memiliki ikatan serta saling berinteraksi dengan sesama agar bisa survive dan maju. Kekurangan dalam bersentuhan dengan lingkaran sosial dapat menaikkan potensi tekanan dan problem pada aspek psikis seseorang.
Suatu studi pada tahun 2010 mengungkapkan bahwa individu dengan jaringan sosial kurang kuat berisiko meninggal lebih awal daripada mereka yang rajin berteman dan bermasyarakat.
Oleh karena itu, jangan sungkan untuk meninggalkan rumah, berpartisipasi dalam komunitas, atau terlibat dalam aktivitas sosial semacam menjadi sukarelawan.

3. Terlalu Banyak Waktu Dihabiskan di Hadapan Layar
Pada zaman serba digital ini, kebanyakan tugas sehari-hari membutuhkan interaksi dengan berbagai jenis layar seperti pada telepon genggam, komputer portabel, atau pun TV.
Akan tetapi, jika terus-menerus memandangi layar dapat menyebabkan keletihan pada mata, pusing, bahkan masalah tidur karena dampak dari radiasi cahaya biru yang mencegah pelepasan hormon melatonin.
Ahli merekomendasikan bahwa orang dewasa harus membatasi penggunaan layar selain saat bekerja menjadi tidak lebih dari dua jam sehari. Usahakan untuk mencoba hal lain seperti berolahraga, membaca novel, atau menghabiskan waktu dengan anggota keluarga yang Anda cintai.
4. Terlalu Banyak Bekerja
Apabila Anda yakin bahwa dengan bekerja ekstra lama akan meningkatkan efisiensi, mungkin perlu dipertimbangkan kembali nih! Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Stanford, ternyata ketika waktu kerja sudah melampaui 50 jam dalam satu minggu, tingkat produktivitas malah merosot drastis.
Ternyata, orang yang bekerja selama 70 jam dalam seminggu tidak lebih produktif daripada mereka yang hanya bekerja 55 jam.
Tidak sekadar itu saja, tekanan akibat beban kerja berlebih bisa menaikkan kadar hormon kortisol yang memiliki potensi mengakibatkannya serangan jantung atau strok.
Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh WHO dan ILO, orang yang berkerja melebihi 55 jam dalam seminggu memiliki risiko terserang strok sebesar 35% lebih tinggi serta kemungkinan terkena penyakit jantung fatal naik menjadi 17%.
Oleh karena itu, sangatlah vital untuk menyeimbangkan antara jam kerja dengan jeda istirahat supaya bisa tetap bugar dan efisien.
5. Menjaga Hubungan yang Tidak Baik
Banyak individu tertahan di dalam hubungan beracun bukan lantaran mereka buta terhadap situasinya, melainkan disebabkan rasa takut. Ketakutan menghadapi keterasingan, merendahkan nilai diri sendiri, atau kehilangan emosi yang telah ditanam dapat mencegah seseorang meninggalkannya.
Dalam bidang psikologi, hal tersebut dikenal sebagai efek sunk cost di mana individu menghadapi kesulitan untuk melepas suatu situasi lantaran perasaan telah memberikan pengorbanan yang cukup besar.
Meskipun begitu, terus mempertahankan hubungan yang tidak baik bisa menambah tingkat kekhawatiran dan tekanan serta mengurangi rasa percaya diri.
Apabila hubungan tersebut sering kali memberikan rasa sakit ketimbang kegembiraan, bisa jadi ini waktunya untuk berpaling demi menjaga kesejahteraan psikis dan emosi Anda. (TribunSytle.com/Aris/yourtango.com)
0 Komentar